Lebaran Kupatan, Ternyata Begini Sejarah dan Makna Filosofinya

- 6 Mei 2022, 12:35 WIB
Lebaran Kupatan, Ternyata Begini Sejarah dan Makna Filosofinya.
Lebaran Kupatan, Ternyata Begini Sejarah dan Makna Filosofinya. /Instagram/@masak_enakkkks

Sedangkan ungkapan untuk "laku papat" diartikan oleh masyarakat Jawa sebagai empat tindakan dengan empat istilah, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Makna "lebaran" berarti akhir dan usai, yaitu menandakan telah berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan siap menyongsong hari kemenangan. Sedangkan "luberan" bermakna meluber atau melimpah rezekinya, layaknya air yang tumpah dan meluber dari bak air.

Baca Juga: BSU 2022 Cair Setelah Lebaran 2022? Login ke Kemnaker.go.id, Pastikan Namamu Terdaftar Sebagai Penerimanya

Pesan moral yang hendak disampaikan dari "luberan" adalah budaya mau berbagi dan mengeluarkan sebagian harta yang lebih (luber) kepada fakir miskin, dengan begitu akan membahagiakan para fakir miskin di sekitar kita.

Adapun "leburan" berarti habis dan melebur, yaitu momen untuk saling melebur dosa dengan saling memaafkan satu sama lain, dengan kata lain dosa kita dengan sesama dimulai dari nol kembali.

Yang terakhir adalah "laburan" berasal dari kata labur atau kapur. Kapur merupakan zat padat berwarna putih yang juga bisa menjernihkan zat cair, dari ini "laburan" dipahami bahwa hati seorang muslim haruslah kembali jernih nan putih layaknya sebuah kapur.

Dengan makna filosofi tersebut, maka masyarakat Jawa memaknai jika Idul Fitri tanpa Lebaran Ketupat ibarat ungkapan "sayur tanpa garam".

Baca Juga: BSU 2022 Cair Setelah Lebaran 2022? Login ke Kemnaker.go.id, Untuk Cek Kriteria Penerimanya

Sebagai ungkapan syukur dan kebahagiaan setelah merayakan Lebaran atau Idul Fitri, maka di berbagai daerah dirayakan pula Lebaran Kupatan atau tradisi Kupatan dengan menggelar berbagai pesta rakyat yang khas di masing-masing daerah.***

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah