Network
PORTAL PEKALONGAN – Joko Widodo menghimbau kepada Ibu-ibu di seluruh Indonesia agar menjaga jarak kehamilan. Jadi Tidak setiap tahun melahirkan. Minimal jarak kelahiran antar anak tiga tahun.
Jaga jarak kelahiran ini diharapkan bisa menjaga kesehatan Ibu karena jangka waktu satu tahun kondisi ibu setelah melahirkan belum normal.
Jika kondisi ibu sehat maka anak yang lahir pun akan sehat sehingga anak akan memperoleh gizi dan perawatan yang baik. Tentunya nanti anak akan punya daya saing di masa depannya.
Baca Juga: Shinzo Abe Ditembak, Jepang Negara Paling Ketat tentang Izin Pemilikan Senjata Api
"Ibu-ibu ini boleh mempunyai anak lebih dari satu , tapi jarak (kehamilannya) diatur lebih dari tiga tahun. Harus lebih dari tiga tahun. Jangan tiap tahun punya anak, jadi diatur agar (jaraknya) lebih dari tiga tahun," ungkap Jokowi ketika berpidato di puncak Hari Keluarga Nasional 2022 di Medan yang dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Jumat 8 Juli 2022.
Jokowi menyebut dengan jarak kehamilan yang tak terlalu dekat, kondisi kesehatan ibu sudah pulih, gizi anak juga terpenuhi, sehingga siap memiliki anak kembali.
Jokowi menjelaskan anak-anak yang lahir saat ini kelak menjadi penentu wajah Indonesia pada masa mendatang. Bila anak Indonesia pintar dan cerdas, maka dapat bersaing dengan negara lain dengan mudah.
Kunci untuk mencegah stunting pada anak adalah pemberian nutrisi yang baik. Artinya, kata Jokowi, penting untuk menjaga agar ketersediaan pangan bisa dipasok secara mandiri. Jangan bergantung kepada pasokan pangan dari luar negeri.
Dalam pidatonya, Jokowi mengklaim berhasil menurunkan angka stunting pada rentang 2014 hingga 2021. Bila pada 2014, jumlah angka stunting mencapai 37 persen, maka pada 2021, jumlah anak yang stunting 24,4 persen.
