Penghafal Alquran di Indonesia, laman republika.co.id, 25 Oktober 2010, menyebutkan, adalah yang tertinggi di dunia.
Tahun 2010 diperkirakan ada 30.000 orang, tentu dalam waktu 10 tahun, boleh jadi bertambah menjadi dua kali lipat.
Sementara Arab Saudi waktu itu, memiliki 6.000 penghafal Alquran.
Meskipun dibanding dengan rasio penduduk muslim, angka tersebut relatif masih kecil.
Rumah Tahdfidh Alquran yang terverifikasi ada 1.200 orang, dan dapat dipastikan akan tumbuh lebih cepat lagi.
Banyaknya hafidh-hafidhah Alquran ini tentu merupakan fenomena yang wajib disyukuri.
Akan tetapi jika perkembangan kajian Al-Qur’an makin intens, apalagi di era digital dan virtual, mereka harus terus menerus aktif dan itens pula dalam mengisi konten-konten moderasi Islam atau Islam wasathiyah.
Baca Juga: Hendrar Prihadi Diangkat Jadi Kepala LKPP, Siapa Pengganti Wali Kota Semarang?
Tujuannya agar mampu menghadapi kompetisi global, untuk menekan dan mendiseminasi ajaran-ajaran Alquran dengan pendekatan inter, multi, dan trans-disipliner, dengan corak ilmiah popular, reflektif referensial, agar menarik minat dan menjadi "santapan rohani" generasi millennial tersebut.
Selamat bermusabaqah dan menikmati keindahan bumi lambung magkurat, semoga para peserta, dewan juri, panitia, dan tuan rumah serta seluruh warga negara-bangsa Indonesia mendapat siraman keberkahan dari berkah MTQN XXIX.