Tragedi Kanjuruhan: Telah Bekerjasama Selama Seminggu, Tugas TGIPF Sudah Rampung Sekarang kata Mahfud MD

- 13 Oktober 2022, 20:44 WIB
Tragedi Kanjuruhan: Telah Bekerjasama Selama Seminggu, Tugas TGIPF Sudah Rampung Sekarang kata Mahfud MD
Tragedi Kanjuruhan: Telah Bekerjasama Selama Seminggu, Tugas TGIPF Sudah Rampung Sekarang kata Mahfud MD /Instagram /@mohmahfudmd



PORTAL PEKALONGAN - Terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 yang telah menewaskan 132 orang, Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengatakan terkait tugas dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Mahfud MD mengatakan TGIPF telah merampungkan tugasnya untuk mencari fakta-fakta Tragedi Kanjuruhan itu.

"Pada Kamis sore, TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah merampungkan tugasnya sesuai dengan Keppres No. 19 Tahun 2022 tentang Pembentukan TGIPF," tulis Mahfud dalam akun Twitternya @mohmahfudmd yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Sarankan Rizky Billar Ambil Jalan Damai dengan Lesti Kejora, Hotma Sitompul: Perang Aja Bisa Damai

Terkait isi laporan mengenai Tragedi Kanjuruhan, Malang tersebut, Ketua TGIPF meminta maaf karena belum bisa dibuka ke publik sebelum laporan disampaikan kepada presiden.

"Pada Jumat (14/10) siang TGIPF akan menyerahkan laporan kepada Presiden Jokowi," tuturnya seperti dikutip Portalpekalongan.com dari ANTARA.
 
Sebelumnya, Mahfud mengatakan bahwa tim sudah bekerja selama seminggu untuk mencari fakta-fakta dan menyampaikan rekomendasi kepada Jokowi.
 
"Sudah seminggu kami bekerja, hari ini (Selasa, red.) adalah hari terakhir untuk meminta keterangan dari pihak-pihak yang dibutuhkan oleh TGIPF," ujarnya.

Baca Juga: Bambang Tri Mulyono Ditangkap Polisi Akibat Gugat Ijazah Palsu Presiden Joko Widodo

Menurut Mahfud MD, faktor stadion hingga pengendalian keamanan menjadi temuan awal penyebab terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.
 
"Pada temuan awal, stadion termasuk faktor yang dicatat turut menjadi penyebab tragedi itu. Faktor-faktor lainnya adalah penyelenggara dan panpel, pengendalian keamanan, suporter, regulasi, dan lain-lain," katanya.
 
Peristiwa kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya pada tanggal 1 Oktober 2022 mengakibatkan 132 orang meninggal dunia serta ratusan korban lainnya menderita luka berat dan ringan.

Kemudian, pemerintah membentuk TGPF untuk menyelidiki Tragedi Kanjuruhan tersebut, tak hanya itu juga akan membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA.***

Editor: Arbian T

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x