KA di Sulsel, Djoko Setijowarno: Ada Enam Manfaat untuk Pemerintah dan Masyarakat, Apa Saja itu?

- 6 Desember 2022, 17:36 WIB
Perkeretaapian di Sulses, Djoko Setijowarno: Ada 6 manfaat
Perkeretaapian di Sulses, Djoko Setijowarno: Ada 6 manfaat /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Keberadaan perkeretaapian di Sulawesi Selatan sudah ada sejak era Pemerintahan Hindia Belanda tahun 1922.

Berikut penuturan Djoko Setijowarno, akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Tata Kelola atau Manajemen Prioritas.

Pada tahun 2014, ada studi kelayakan, perencanaan dan grounbreaking jalur KA Makassar – Parepare di era Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Baca Juga: 10 Contoh Soal PG PAS Matematika: Refleksi SMP MTs Kelas 9 Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan

Tahun 2015 dimulai pengerjaan konstruksi di masa Presiden Joko Widodo, sehingga dapat beroperasi tahun 2022.

Pada 1 Juli 1922, Pemerintah Hindai Belanda selesai membangun jalan rel antara Makassar (Stasiun Pasar Butung)–Takalar sejauh 47 km dan setahun kemudian trem uap resmi dibuka untuk umum.

Lintas ini menjadi yang pertama sekaligus terakhir yang dibangun pemerintah Hindia Belanda.

Pada akhirnya, sejak 1930 layanan kereta trem uap terpaksa ditutup karena subsidi dari Staatsspoor en Tramwegen (jawatan kereta api dan trem negara di Jawa) untuk Staatstramwegen op Celebes dihentikan akibat krisis ekonomi dunia Depresi Besar pada 1929.

Pembangunan dimulai kembali di masa Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x