Kuota Jamaah Haji Indonesia 2023 Bertambah, Menag: Tidak Ada Pembatasan Usia, 65 Tahun ke Atas Boleh Berhaji

- 8 Januari 2023, 22:32 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas
Menag Yaqut Cholil Qoumas /Dwi Widiyastuti/Humas Kemenag

Portal Pekalongan - Kementrian Agama Republik Indnoesia Yaqut Cholil Qoumas telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Mentri Haji dan Umrah Arab Saudi Kerajaan Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah guna membahas tentang ibadah Haji 1444 H/2023 M.

Penanda tanganan kesepakatan itu, disaksikan oleh  Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi, Dirjen Penyenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah.

Hadir juga Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kuota Haji 2023 bertambah, 221 Ribu Jemaah Siap Diberangkatkan

Dalam kesempatan itu, Mentri Agama juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk Yang Mulia Raja Salam dan Pangeran Muhammad Bin Salman.

Karena, selama ini Indonesia dan Arab Saudi menjalin hubungan yang sangat erat.

"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," jelas Menag di Jeddah, Minggu 8 Januari 2023.

"Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota," sambungnya.

Baca Juga: Kuota Haji 2023 Sebanyak 221 Ribu, Menag: Tidak Ada Pembatasan Usia, 65 Tahun ke Atas Boleh Pergi Haji

Selain tentang kuota haji di tahun 2023,dalam penananda tanganan kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan baru terkait pelayanan ibadah haji.

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa akibat pandemi, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji. Namun, Mentri Yaqut mengatakan dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia untuk jamaah haji tahun ini.

Saat itu, Pemerintah Arab Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji tahun 2022 harus di bawah 65 tahun.

"Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji, artinya jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," tegas Menag.

Baca Juga: Kunci Gitar Satu Rasa Cinta - Arief Chord Dasar

Tambahan Kuota

Mentri Agama juga  mengatakan bahwa antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang. Sehingga saat pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia.

Gus Men sangat berharap ada tambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean.

"Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujar Gus Men.

Menteri Tawfiq mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia.

Apalagi, Indonesia adalah negara penting bagi Saudi. Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.

Baca Juga: Rob dan Banjir Buat Warga Kota Semarang Bawah Mulai Melirik Kawasan Manyaran, Ini Alasannya...

"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," tuturnya.

"(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota jamaah haji bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," sambungnya.

Tawfiq menambahkan, saat ini sudah tidak ada lagi muassasah, namun penyelenggaraan haji dilakukan oleh syarikah atau perusahaan yang terus melakukan transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi.

Ada enam syarikah (perusahaan) yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini.

Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan.

"Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga," jelas Tawfiq.

Baca Juga: Piala AFF 2022: Shin Tae-yong Ingin Timnas Indonesia Lolos Final

"Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi," katanya lagi.

Menurut Tawfiq, para syarikah akan dihadirkan dalam Muktamar Haji, 9 Januari 2023.

Sehingga, setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan.

Dalam muktamar tersebut juga akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian.

Menag mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji. Transformasi itu mengarah pada penyelenggaraan haji yang lebih profesional.

Baca Juga: Dibanderol Seharga Rp1,19 M, Toyota BZ4X, Mobil Kampanye Pemilu 2024, Mewah Nggak Ketulungan

Tidak lupa pula, Menag Yaqut menyampaikan terima kasih  kepada pemerintah Saudi karena Indonesia diajak terlibat sejak awal dalam proses haji 2023, termasuk undangan menghadiri Muktamar Haji.***

 

 

 

 

Editor: Alvin Arifin

Sumber: humas kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah