PORTAL PEKALONGAN - Pimpinan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta menindak tegas penelitinya, yaitu AP Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin karena keduanya dianggap telah merusak semangat toleransi yang sudah dibangun di media sosial selama ini.
Lewat media sosial juga, keduanya telah mengumbar sebuah ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.
Permintaan tersebut disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki, karena apa yang dilakukan kedua peneliti BRIN itu adalah sebuah tindakan yang sangat tidak layak sebagai seorang peneliti.
Baca Juga: H+2 Lebaran, 40.000 Penumpang Kereta Api Tiba di Jakarta, PT KAI Siapkan Fasilitas Tambahan
"Yang bersangkutan sudah meminta maaf, tetapi saya mengharap BRIN tetap memberi edukasi dan mengambil langkah tegas kepada penelitinya agar tidak merusak semangat toleransi yang sedang dibangun bersama dengan susah payah," kata Zainuddin, dalam keterangan tertulis yang disampaiakn di Jakarta, Selasa 25 April 2023.
Zainuddin mengatakan, sangat tidak layak seorang peneliti di sebuah lembaga riset nasional tapi tidak siap menerima perbedaan. Apalagi sampai mengeluarkan ancaman pembunuhan.
Jadi, lanjut Zainuddin, tidak hanya AP Hasanuddin saja yang harus didisplinkan, tetapi Thomas Djamaluddin juga perlu didisiplinkan karena sumbernya justru dari Thomas Djamaluddin.
Baca Juga: Ini 9 Tips Menghadapi Cuaca Panas Tak Biasa dari Kemenkes