Hari Ini, Rabu 23 Agustus 2023 Sebanyak 34 Pengurus BKM Provinsi dan 514 Pengurus Kabupaten Kota Dikukuhkan

- 23 Agustus 2023, 09:11 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Mari kita teladani apa yang dicontohkan Rasulullah saw. Awal kegemilangan perjuangan Rasulullah saw adalah saat hijrah dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian beliau ganti menjadi Madinah. Masjid Quba sebagai fondasi awal untuk meletakkan akidah, syariah, dan tatanan persaudaraan antara kaum pendatang (Muhajirin) dari Mekah, dan kaum penolong (Anshar) Madinah. Begitu strategisnya Masjid Quba, yang beliau awali dengan menabur benih-benih persaudaraan yang dalam waktu cepat melahirkan suatu kohesi sosial masyarakat baru di Madinah.

Baca Juga: Bertemu Presiden Tanzania, Presiden Jokowi Ajak Perkuat Solidaritas dan Kolaborasi Antarnegara Berkembang

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108). Rasulullah saw menjanjikan kepada warga Madinah, “barangsiapa dalam keadaan suci datang ke Masjid Quba dan shalat sunnah dua rakat, maka baginya pahala ibadah umrah sunnah” (Riwayat Ibnu Majah).


Taqwa dan sikap ketaqwaan, meniscayakan sikap moderat di dalam beragama. Taqwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Allah Maha Rahman dan Rahim, karena itu para hamba-hamba-Nya, musti menduplikasi sifat kasih sayang Allah di dalam format ibadah sosial. Karena itulah, Rasulullah saw menegaskan: “Sayangilah orang-orang yang berada di bumi, maka Yang di langit, akan menyayangi kalian” (Riwayat At-Tirmidzi).

Karena itulah, BKM Pusat maupun provinsi, perlu bekerjasama dengan berbagai elemen Masyarakat, ormas Islam, agar pengarusuatamaan masjid sebagai pusat moderasi beragama dan bagian dari wujud komitmen untuk menjaga marwah masjid, agar tetap berada pada kithahnya, bahwa masjid selain menjadi pusat ibadah, juga pusat untuk memakmurkan jamaahnya. Dan moderasi beragama merupakan salah satu instrument – atau wasilah – penting bagi terwujudnya, tatanan kehidupan beragama yang harmonis berbasis persaudaraan (ukhuwwah) Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah/basyariyah.

Pemilu 2024 yang akan digelar Rabu, 14 Februari, namun suhu dan tensinya terasa agak memanas. Sebenarnya, pemilu bagi entitas sebuah negara demokrasi, adalah suatu even lima tahunan yang seharusnya merupakan even yang biasa saja. Karena itu, BKM dan Masjid harus dijadikan sebagai pusat untuk membangun kesadaran kebangsaan dan peradaban kemanusiaan sejati. Selamt ber-Pra Rakernas, dan Selamat Pengurus BKM Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Sungguh berat dan mulia amanat mamakmurkan masjid di pundak Anda semua. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla menolong dan meringankannya. Allah a’lam bi sh-shawab.

Baca Juga: TIPS DIKEJAR REZEKI dari Ustadz Khalid Basalamah: Tak Akan Tertukar atau Diambil Orang Lain

*) Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Wakil Ketua Harian BKM Pusat, Ketua Bidang Pendidikan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang masa khidmat 2023-2027, Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Jawa Tengah (2022-2027), Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Direktur LPH-LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung Semarang, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Anggota DPS BPRS Bina Finansia Semarang, Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, dan Pengurus Harian Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat.***

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah