Network
PORTALPEKALONGAN.COM - JALAN RAYA INDONESIA AKAN PENUH SESAK! Sebab, 26 juta WNI akan bepergian menikmati libur akhir tahun 2023 (libur sekolah dan Nataru) dengan mobil pribadi.
Hal itu diungkapkan pakar Transportasi Indonesia asal Kota Semarang Djoko Setijowarno kepada portalpekalongan.com Jumat, 15 Desember 2023.
"Hasil Survei Online Pergerakan Masyarakat pada Masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan tahun 2023, menghasilkan diperkirakan sebanyak 26,03 juta jiwa (24,19 persen) warga akan bepergian dengan mobil pribadi," katanya.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu mengingatkan kepada seluruh WNI agar waspada dan selalu berhati-hati saat traveling, jalan-jalan, atau melakukan mobilitas selama libur akhir tahun 2023.
"Hati-hati melakukan mobilitas liburan menjelang akhir tahun 2023 atau menyongsong tahun batru 2024," ujar Djoko Setijowarno yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang.
Selain 26,03 juta jiwa (24,19 persen) warga akan bepergian dengan mobil pribadi selama liburan akhir tahun, juga terdapat 20,14 juta jiwa (18,71 persen) berlibur atau bepergian memakai sepeda motor.
"Ada yang menggunakan moda kereta api antarkota yakni sebanyak 13,39 juta (12,63 persen), pesawat 13,38 juta (12,43 persen), bus 12,29 juta jiwa (11,42 persen), dan mobil sewa 8,31 juta jiwa (7,72 jiwa)."
Baca Juga: 15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Terbaru Kelas 4 SD MI Bab 6 Semester 2 plus Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka
Menggunakan kapal penyeberangan 4,81 juta jiwa (4,47 persen), mobil travel 4,81 juta (4,47 persen), kapal laut 2,08 juta jiwa (1,93 persen), ketreta perkotaan (KRL, MRT, LRT, KRD) 1,19 juta jiwa (1,11 persen).
Menggunakan angkutan lainnya 821 ribu jiwa (0,76 persen), 0,76 persen), mobil angkutan sewa khusus (taksi daring) 614 ribu jiwa (0,57 persen).
Selanjutnya, yang akan menggunakan kereta cepat Whoosh diperkirakan 296 ribu (0,27 persen) dan taksi reguler 201 ribu jiwa (0,19 persen).
Keselamatan dan Keamanan
Pergerakan jutaan kendaraan ini menantang dalam rekayasa lalu lintas agar lancar serta terutama memberi keselamatan dan keamanan masyarakat.
Padahal, dengan berkendara pribadi, masyarakat bertanggung jawab dengan keselamatan dan keamanan sendiri dari aspek keandalan moda dan kompetensi.
