Akademisi Apresiasi 'Jemput Bola' SemBiz 2023 Terobosan Mbak Ita

- 14 Desember 2023, 14:27 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat membuka Semarang Business Forum atau SemBiz 2023 sukses digelar di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat membuka Semarang Business Forum atau SemBiz 2023 sukses digelar di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (7/12/2023). /portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendapatkan apresiasi atas kesuksesan "jemput bola" Semarang Business Forum (SemBiz) 2023.

Adapun apresiasi tersebut disampaikan oleh Pengamat Ekonomi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Heri Prabowo.

Untuk diketahui, SemBiz 2023 sendiri telah sukses digelar di Hotel Grand Hyatt, Jakarta pada Kamis (7/12/2023) lalu.

Baca Juga: Pemkot Semarang Upayakan Peningkatan Karir Bagi ASN Berijazah SMA Lewat Fasilitas Ini

Heri Prabowo mengapresiasi adanya proses menjemput bola yang dilakukan Mbak Ita sapaan akrab Hevearita dalam SemBiz 2023.

Heri bahkan mengatakan, proses jemput bola yang dilakukan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merupakan sebuah terobosan.

Mbak Ita, menurutnya punya ide lain untuk menawarkan berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Semarang kepada para investor.

"Kalau saya melihat, yang disampaikan Wali Kota ada kebijakan-kebijakan yang lebih istimewa untuk investor terkait program investasi yang direncanakan jangka panjang," kata Heri di Semarang, Selasa (12/12/2023).

Sementara SemBiz 2023, menurutnya menjadi sarana lebih luas para investor mendalami Kota Semarang.

Baca Juga: Selamat! Undip Berhasil Raih Peringkat “The 27th Most Sustainable University in the World” 2023

Mbak Ita dinilai memahami potensi tersebut dengan mensosialisasikan ke skala nasional.

Heri berkata, ada dua poin yang hendak diinginkan Mbak Ita. Selain membuat kebijakan SemBiz juga membangun tren perbincangan bahwa Semarang sebagai kota yang asyik untuk investasi.

"Katakanlah kalau dulu investasi hanya mengerucut di kota-kota besar, sekarang salah satu gebrakan yang diambil Mbak Ita adalah membuat tren perbincangan investasi ataupun potensi yang ada di Kota Semarang," katanya.

Dalam artian dua poin tersebut saling berkaitan. Melalui kebijakan pertama, ketika membangun informasi di publik secara otomatis akan menyentuh perbincangan investasi di Kota Semarang.

"Arahnya saya juga melihat ada kemudahan bagi investor datang ke Kota Semarang. Termasuk ketersediaan sumber daya alam, selain itu juga harus ada analisis merujuk ke sektor yang dilirik para investor," katanya.

Heri menyampaikan, ketersediaan tenaga kerja yang siap kerja juga bagian penting dalam penawaran investasi. Dia menyebut, Kota Semarang tidak menjadi lokasi yang dikhawatirkan para investor untuk mencari tenaga kerja.

Gambaran yang perlu diperhatikan yaitu, Kota Semarang memiliki banyak perguruan tinggi yang mencetak sumber daya manusia (SDM) kompeten. Mulai dari jenjang vokasional hingga sarjana.

"Perguruan tinggi di Kota Semarang ini sebagai kekuatan ketika misalnya untuk kebutuhan terkait dengan tenaga kerja," katanya.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kota Semarang Terdeteksi, Pemkot Antisipasi Lonjakan

Bagi Heri, beberapa yang hendak dicapai Mbak Ita tersebut merupakan masterplan di balik penawaran investasi tiga klaster prioritas yang akan dikembangkan. Tak lain, upaya itu untuk membangun Kota Semarang lebih tertata.

"Dari sisi regulator sudah menyiapkan peluang tinggal respons dari para investor. Tentu investor akan memperhatikan margin efisiensi of capita atau tingkat pengembalian suatu proyek yang akan diinvestasikan," katanya.

Kendati begitu, dia menilai suku bunga, dan situasi ekonomi industri secara makro selama ini yang merupakan domain pemerintah pusat berjalan baik. Termasuk politik keamanan secara nasional juga tampak baik.

Perlu diketahui, dalam Sembiz 2023 ini berkolaborasi dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng). Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menawarkan investasi pada tiga klaster prioritas.

Pertama, Klaster Pemkot Semarang mencakup Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Jatibarang, Simpanglima Underground, Plaza Simpang Lima, Semarang Exhibition, Pengembangan Hutan Kota Tinjomoyo, dan Pengembangan Taman Lele.

Kedua, Klaster Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berupa Semarang Zoo, dan ketiga Klaster Privat yang mencakup Pearl of Java atau PoJ, Kawasan Industri Wijayakusuma, dan Graha Padma.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x