Network
PORTAL PEKALONGAN.COM – Haji tahun 2024 dikabarkan ada tambahan kuota. Dua menteri Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah di Jeddah. Pertemuan ini membahas tentang persiapan haji 2024 sudah dekat.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajukan kuota tambahan dan sejumlah pelayanan lainnya. Hal ini bertujuan agar pelayanan haji di tahun 2024 lebih baik dari tahun sebelumnya. Pelayanan merupakan garda terdepan kenyamanan jemaah saat ibadah.
Pertemuan ini sekaligus membuktikan bahwa pelayanan haji semakin tahun harus semakin baik. Baik dari segi pelayanan tempat penginapan maupun makanan yang disiapkan untuk para jemaah.
Baca Juga: Cara Buat KTP Digital dengan Aplikasi IKD, Mudah dan Cepat
Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah menyampaikan sejumlah kesepakatan mengenai haji 2024. Bertambahnya kuota juga bertambah baik pula pelayanan yang akan diberikan kepada jemaah.
“Saya telah bertemu sahabat saya, Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah. Saya menyampaikan terima kasih atas kuota jemaah haji Indonesia yang telah diberikan sejumlah 221.000, dan tambahan kuota jemaah haji Indonesia sejumlah 20.000, sehingga total kuota jemaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M menjadi 241.000 jemaah,” terang Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, di Jeddah, Minggu 17 Desember 2023.
Ikut mendampingi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Konjen RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambari, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Gus Men juga menyampaikan terima kasih atas adanya penambahan alokasi kuota petugas haji 2024, dari awalnya hanya 2.100 menjadi 4.421 orang. Namun, kata Gus Men, hal itu masih belum sebanding dengan jumlah jemaah yang harus dilayani. “Saya juga mengajukan penambahan kuota petugas haji untuk lebih mamaksimalkan layanan. Semoga ini juga bisa disetujui Menhaj Saudi,” harapnya.
Hal penting lain yang didiskusikan dua sahabat ini adalah terkait kepastian rencana penempatan jemaah haji Indonesia di Masyair. Menurut Gus Men, kepastian rencana penempatan itu penting untuk mengantisipasi kepadatan di Masyair mengingat ada penambahan kuota seluruh dunia, termasuk Indonesia yang mendapat tambahan 20.000.
