Sedihnya kalau jumlah penumpangnya cuma kurang satu orang saja. Sakitnya tuh disini (nunjuk pusar).
Pulang malu tak pulang rindu.
Tugas kami mengantar penumpang ke kota tujuan untuk berbagai keperluan.
Ada yang berdinas, liburan, silaturahmi dan lain-lain.
Sementara kami malah tak pernah liburan bersama keluarga, jarang silaturahmi, jarang membelai istri. Kami merindukan itu semua.
Tapi kami malu untuk cepat pulang. Sebab yang kami dapat belum cukup untuk membiayai keluarga. Kalau sudah cukup, kami masih harus mencari lagi agar punya sedikit tabungan.
Akhirnya kamipun kembali ke cockpit.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Situs Belajar Excel Gratis, Pembelajaran Mulai dari Nol Cocok untuk Pemula
Ya begitulah suka duka seorang pengemudi bus malam, yang menjadi raja di jalanan, raja di rumah makan, namun jadi anjing saat tidur. Yang masih ingin memiliki suami sopir bus malam, silakan merapat hahaha...***