Borobudur Marathon 2021: Ganjar Pranowo Finish Pertama, Tapi Batal Juara, Apakah Jurinya Curang?

29 November 2021, 02:18 WIB
Ganjar Pranowo mencapai finish pertama dalam Borobudur Marathon 2021, namun sayang gagal menjadi pemenang. Apakah jurinya curang? /Humas Pemprov Jateng

PORTAL PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menjadi peserta Borobudur Marathon 2021 kategori Tilik Candi bersama 128 peserta umum lainnya. Tak sendiri, ia juga didampingi istri tercinta, Siti Atikoh.

Ganjar begitu semangat saat bendera start dikibarkan pukul 05.00 WIB. Berlari di urutan pertama, Ganjar nampak mantap mengayunkan kakinya untuk berlari.

Borobudur Marathon 2021 kategori Tilik Candi dengan rute sepanjang 21 km yang digelar di kawasan Borobudur, Minggu 28 November 2021 itu memang berbeda. Karena pandemi, para peserta hanya berlari mengelilingi kawasan Candi Borobudur dan tidak keluar dari lingkungan candi Borobudur.

Baca Juga: Dorong Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan, Ganjar Pranowo Luncurkan Kredit Lapak Khusus Emak-Emak Padagang

Hebatnya, dalam Borobudur Marathon 2021 ini Ganjar Pranowo sebagai peserta saat start di urutan pertama, dan juga mencapai finish pertama. Namun sayang, Ganjar gagal menjadi pemenang.

Kenapa ya? Apakah juri dalam lomba lari maraton itu curang? Ternyata bukan. Seharusnya, Ganjar bersama peserta lain berlari mengelilingi Candi Borobudur sebanyak enam kali putaran. Namun, Ganjar hanya mampu menyelesaikan satu putaran saja.

Meski begitu, Ganjar melakukan selebrasi saat memasuki garis finish lap pertama. Ia mengangkat kedua tangannya seolah benar-benar menjadi juara.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Menpora Zainudin Amali Lepas Peserta Elite Race Borobudur Marathon 2021

"Alhamdulillah akhirnya finish juga. Ini rekor terbesar saya, para pelari profesional saya kalahkan semua. Saya berhasil masuk finish pertama, tapi baru lap pertama," kata Ganjar sambil ngos-ngosan.

Meski baru satu lap, namun Ganjar nampak kelelahan. Keringat bercucuran dan jalannya pun sempoyongan. Ia pun istirahat di pinggir lintasan sambil menyemangati para pelari yang menyelesaikan lap-lap selanjutnya.

"Ayo semangat, Mas ini belum finish. Saya finish pertama. Maaf ya saya tadi sprint terus. Sorry-sorry," katanya disambut tawa peserta.

Ada juga beberapa peserta yang mengajak Ganjar kembali berlari. Namun, Ganjar dengan senyum menolak dan menyampaikan kata-kata lucu.

Baca Juga: Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi II Dikebut, Ganjar Pranowo: Ini Ikhtiar Atasi Kemacetan Jalan Kaligawe

"Saya sudah finish Mas, kowe lanjutno (kamu lanjut saja). Nanti finish rambutnya dipotong ya," ucapnya pada peserta pria berambut gondrong.

Ganjar yang nampak kelelahan langsung dihampiri tim medis. Ketika ditawari pijit, ia langsung mengiyakan. Ganjar pun dipijit di pinggir lintasan sambil terus menyemangati peserta lain termasuk istrinya. Beberapa peserta yang melintas di depan Ganjar menghentikan larinya untuk minta berselfie dengan pria berambut putih itu.

Saat Siti Atikoh melintas, ia tak mengira pria yang sedang dipijit di pinggir lintasan adalah suaminya.

"Lhoo bojoku," kata Atikoh heran sambil terus berlari.

"Ayo semangat...," teriak Ganjar menyemangati.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Kearifan Lokal Ilmu Titen dan Kentongan Masih Relevan Siaga Bencana

Siti Atikoh berhasil menyelesaikan pertandingan. Ia melahap penuh 6 lap dengan catatan waktu 2 jam 23 menit 9 detik.

Menurut Ganjar, event Borobudur Marathon tahun ini berjalan sukses. Para pelari begitu semangat untuk menyelesaikan rute yang sudah ditentukan. Baik kategori elite ataupun umum, semua begitu antusias mengikuti acara.

"Luar biasa, cuacanya juga sangat bagus. Pelari sangat bersemangat dan bisa menyelesaikan rute dengan mengitari candi Borobudur sebanyak enam kali," katanya.

Ia mengacungi jempol para pelari yang berhasil menyelesaikan pertandingan. Sebab, mereka sangat bersemangat dan memang telah mempersiapkan diri untuk terjun ke ajang bergengsi ini. Ganjar saja yang hanya lari satu putaran, mengaku sudah ngos-ngosan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pamerkan Evo, Motor Listrik Buatan Polytron Kudus, Jawa Tengah

"Saya finish pertama kali, tapi satu putaran. Ternyata satu putaran saja sudah lumayan, lumayan pegel. Pelari kita ternyata hebat-hebat," terangnya.

Ajang Borobudur Marathon sendiri begitu diapresiasi oleh para pelari Indonesia. Mereka yang mendapat kesempatan berlari di ajang ini, mengatakan sangat bangga karena sudah rindu pada ajang lari offline seperti ini.

"Di masa pandemi ini jarang ada yang mengadakan lomba lari offline. Borobudur Marathon ini saya sangat salut. Luar biasa karena bisa menggelar ajang lomba lari offline dengan baik," kata Irmansyah, pemenang Borobudur Marathon kategori Tilik Candi.

Baca Juga: Bhayangkara Mural Festival 2021, Pemural Belia Mengaku Grogi Ditonton Ganjar Pranowo

Pelari berusia 31 tahun asal Kalimantan Barat ini mengatakan, ajang Borobudur Marathon menghilangkan rasa rindu pelari di Indonesia. Banyak pelari yang menantikan ajang tahunan ini.

"Apalagi euforia pelari di Indonesia ini luar biasa. Harapannya banyak lagi event berikutnya yang digelar seperti ini," ucapnya.***

Editor: Ali A

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler