Portal Pekalongan – Kontroversi Bupati Juliyatmono sudah dimulai sejak lama. Dari guru ASN aktif bergabung ke Golkar, nyalon bupati, pengadaan Jeep Rubicon, hingga amplop bansos zakat Baznas Kabupaten Karanganyar.
Bupati Karanganyar Juliatmono adalah sosok yang berani mengambil keputusan, meski kontroversial. Namanya banyak dibicarakan di media sejak pengadaan Jeep Rubicon. Kini yang lagi hangat adalah soal amplop bansos Baznas.
Nama Bupati Karanganyar Juliatmono kembali menjadi perbincangan karena amplop bansos Baznas ada namanya. Dulu dia juga sempat viral dengan pengadaan Jeep Rubicon.
Baca Juga: Cek Fakta, Daruma Boneka Pembawa Keberuntungan di Jepang
Dia nekat terjun ke politik, saat aktif sebagai guru ASN (Aparat Sipil Nasional) di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar di tahun 1996-an.
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah saat masih mahasiswa dan Ketua Daerah Muhammadiyah Karanganyar, itu tidak sia-sia. Dia menjadi Ketua Partai Golkar Karanganyar tahun 2000-an.
Nyalon Bupati Karanganyar kalah suara dari Rina Iriani.
Saat Rina Iriani dilantik sebagai bupati, Yulianto menjadi Ketua DPRD Karanganyar.
Nyalon lagi untuk kali kedua, Yulianto kembali kalah dari Rina Iriani yang berpasangan dengan Paryono, ketua DPC PDIP. Walau begitu dia tetap pede karena lolos jadi anggota DPRD dan menjabat sebagai Wakil Ketua.
Baca Juga: Kamu Ingin Segera Menikah, Amalkan Dzikir Munajat Jodoh Ustazah Haneen Akira: Boleh Sebut Nama
Strategi diubah. Juli mulai mendekati Rina. Nyalon ketiga kalinya, Juli yang berpasangan dengan Rohadi Widodo dari PKS berhasil terpilih sebagai Bupati Karanganyar.
Waktu itu sempat diledek oleh Ketua Partai Golkar Jateng Iqbal Wibisono, suara dukungan Juli itu berkat nama dia atau karena dukungan pendukung Rina yang dialihkan ke dia. Apapun Juli keluar sebagai pemenang.
Menjadi Bupati Karanganyar, Juliyanto membawa Karanganyar meraih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dan juara II penyelenggaraan pemerintahan daerah se Indonesia di bawah Sidoarjo.
Baca Juga: Simak Cara Mudah Download Video dan Musik pada Youtube Hanya dengan Copas ...
Juli pun melenggang ke periode kedua. Setelah meninggalkan pasangannya Rohadi Widodo yang sebetulnya tetap berharap berpasangan dengan Juli karena dukungan mayoritas rakyat.
Saat itu suara dukungan ke pasangan Juli-Rohadi sebetulnya bisa di atas 80 persen. Sayang Juli memilih Rober Christanto dari PDIP meski hanya memenangkan pemilihan 54 persen.
Di periode kedua inilah dia berulah. Memimpin daerah yang hanya berpendapatan asli daerah Rp 350 miliar, Juliyatmono meminta kendaraan dinas Jeep Rubicon seharga hampir Rp2 miliar. Walau banyak yang bersuara miring, dia nekat.
Baca Juga: Dapatkan Berlian Gratis dengan Menggunakan Kode Redeem Free Fire Jumat 23 Juli 2021
Saat itu dia sudah memiliki mobil dinas Fortuner 2.500 CC dan Toyota Camri. Pengadaan Jeep Rubicon sebetulnya agak muspra.
Sehingga banyak yang kurang setuju. Namun Juli terus melangkah. Tak peduli suara miring. Dan itulah awal kontroversi yang dibuatnya di awal periode kedua.
Kontroversi paling panas saat bansos Baznas Karanganyar diwadahi amplop bertuliskan namanya dan istrinya sehingga terkesan bantuan pribadi Juliyanto. Saat itulah Karanganyar bergolak. Semua berkomentar miring atas bansos PKL itu.
Semua menyayangkan. Bagaimana mungkin duit zakat yang asnabnya saja belum jelas karena pemilahan PKL yang diberi bansos itu tidak semua berkategori miskin atau fakir, namun bisa menjadi penerima zakat.
Baca Juga: Dzikir Munajat Jodoh, Ustazah Haneen Akira: Ya Allah Sesungguhnya Aku Sudah Ingin Menikah
Bahkan Rohadi Widodo dari PKS mengatakan, bisa jadi itu ditelisik menjadi unsur pidana penggelapan karena dana zakat diaku dana bantuan pribadi.
Itu tentu akan menguat setelah Komisi B DPRD mendapatkan keterangan dari Baznas dan Kadisdagnakertrans Martadi yang sudah diagendakan dipanggil. Akankah ada keterangan jelas soal itu?
Kita tunggu.
Demikian berita mengenai Bupati Karanyanyar Juliyatmono mulai pengadaan Jeep Rubicon hingga pembagian uang zakan dana Bansos Baznas Karanganyar.***