Rektor UIN Walisongo Semarang Ajak Semua Elemen Bergerak Bersama Hadapi Covid-19  

- 6 Juli 2021, 14:55 WIB
Rektor UIN Walisongo Ajak Semua Elemen Bergerak Bersama Hadapi Covid-19   
Rektor UIN Walisongo Ajak Semua Elemen Bergerak Bersama Hadapi Covid-19   /Foto Humas Pemprov Jateng

 

 

Portal Pekalongan – Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq ajak semua elemen masyarakat bergerak Bersama hadapi Covid-19. Persoalan Covid bukan menjadi tanggung jawab pemerintah saja.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam menyampaikan itu saat menerima kunjungan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat melihat proses vaksinasi di aula 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Selasa, 6 Juli 2021, tadi.

Dalam rangka penanganan Covid-19, UIN Walisongo telah menghibahkan menghibahkan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat pasien Covid-19. Gedung yang memiliki kapasitas 124 tempat tidur itu kini sudah digunakan oleh 53 pasien. Selain itu juga menyedikan aula 2 kampsu 3 menjadi tempat vaksinasi mayarakat umum dan mahasiswa.

Baca Juga: Sidak Distributor Oksigen, Ganjar Pranowo; Alhamdulillah Produksi Lancar

Apa yang telah dilakukan UIN Walisongo diapresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar Pranowo, partisipasi semacam ini sangat membantu dalam mempercepat penanganan pasien, khususnya mereka yang bergejala ringan.

"Ini bagus, saya ucapkan terimakasih dan apresiasi atas partisipasi UIN Walisongo. Tidak hanya ikut dalam program vaksinasi, tapi gedung-gedung kosong dimanfaatkan untuk isolasi terpusat," kata Ganjar saat cek isolasi terpusat di UIN Walisongo Semarang.

Ganjar pun meminta seluruh Bupati/Wali Kota se Jateng dapat berkoordinasi dengan perguruan tinggi di daerahnya masing-masing. Gedung-gedung kampus yang kosong, bisa dimanfaatkan untuk isolasi terpusat.

"Nggak usah sungkan, buktinya Rektor UIN Walisongo oke dan mendukung. Jadi ada banyak perguruan tinggi, sekolah, gedung diklat yang bisa digunakan," ucapnya.

Dengan optimalisasi isolasi terpusat, maka penanganan Covid-19 di Jateng lanjut Ganjar akan bisa lebih cepat. Pasalnya, klaster tertinggi di Jateng adalah klaster keluarga.

Baca Juga: Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi Tantang Sragen Turunkan Angka Covid-19 dari 400 Orang ke 0

"Kalau mereka yang positif diambil dan diisolasi terpusat, maka tidak akan jadi klaster keluarga. Maka saya minta optimalisasi isolasi terpusat ini dilakukan serentak di Jateng, apalagi sedang PPKM Mikro Darurat ini," jelasnya.

Selain itu, UIN Walisongo juga membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi. Setiap hari, kampus itu melaksanakan vaksinasi dengan target 1200 orang perhari.

"Jadi kalau semua bergerak bersama, maka persoalan cepat selesai. Percepatan vaksinasi perguruan tinggi terlibat, kekurangan SDM perguruan tinggi membantu. Sekarang oksigen sudah mulai beres. Kalau keroyokan seperti ini, maka target penurunan kasus 10.000 bisa tercapai," pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq mengatakan, sudah saatnya semua elemen terlibat dalam penanganan dan penyelesaian kasus Covid-19. Tidak lagi tugas ini hanya dibebankan pada pemerintah.

"Jadi semua harus terlibat, bukan hanya Dinkes atau pak Gubernur, tapi perguruan tinggi bisa terlibat. Apalagi, kami punya potensi untuk membantu," katanya.

Imam juga menegaskan, keputusan menjadikan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat tak terlepas dari tagline UIN Walisongo sendiri. Dimana kampus itu menyatakan sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban.

"Maka kita harus tampil di depan untuk membantu pemerintah menyelesaikan persoalan ini," pungkasnya.***

Editor: A Zuhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah