Network
Portal Pekalongan - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS berduka. Salah satu kader terbaiknya, yang juga pendiri PKS Jawa Tengah Zuber Safawi telah meninggal dunia pada Kamis, 22 Juli 2021 Pukul 13.00 WIB.
Zuber Safawi, pendiri PKS Jawa Tengah ini menghembuskan napas terakhir di rumah sakit di Kudus, dalam usia 58 tahun.
Sebelum meninggal, mantan anggota DPRD Jateng Zuber Safawi menjalani perawatan selama 16 hari di rumah sakit tersebut. Pendiri PKS Jawa Tengah ini menderita penyakit komplikasi.
Baca Juga: Harlah PKB ke-23, DPP PKB Himbau Kader dan Simpatisan Pasang Foto Profil di Twibbon Khusus
Jenazah almarhum Zuber Safawi telah dimakamkan dengan protokol Covid-19 di kompleks Pondok Pesantren Tanfidzul Quran Al-Adam Bina Insani Gunungpati, Kota Semarang.
Zuber Safawi termasuk salah satu pendiri pondok pesantren tersebut.
Politisi kelahiran Kudus ini meninggalkan seorang istri, Diyah Rahmawati, dan 6 anak (3 putra dan 3 putri).
Kepergian Zuber menjadi duka mendalam bagi PKS Jawa Tengah. Maka ucapan duka cita pun berdatangan, baik melalui grup WA atau medsos.
Ucapa duka cita dan doa tertuju kepada tokoh yang bertempat tinggal di di kawasan Cabean, Semarang Barat, Kota Semarang ini , diantaranya datang dari Anggota DPR RI Abdul Fikri Faqih.
“Begitu banyak saudara yang sudah mendahului kita bertemu dengan sang penciptanya. Hari ini akhuna Zuber Safawi mendahului kita bertemu dengan Allah. Kita hanya mengantri bertemu sangat Robbi. Semoga Allah berikan tempat terbaik untuk ust zuber di sisiNya. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ke ikhlasan,” tulis Abdul Fikri Faqih di akun instagramnya probadinya @afikrifaqih, Kamis, 22 Juli 2021.
Selanjutnya, mantan ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih juga memberikan doa untuk almarhum dan sekaligus mengajak berdoa untuk almarhum. “Allahumaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. Mohon doa terbaiknya ikwah untuk beliau,” tulis Abdul Fikri Faqih.
Sementara, Ketua Bappilu DPW PKS Jawa Tengah Hadi Santoso mengatakan dirinya dan juga kelaurga besar PKS merasa sangat kehilangan sosok Zuber Safawi ini. Selain pendiri, almarhum juga pernah menjadi Ketua DPW Partai Keadilan Jawa Tengah tahun 1999-2003.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Klaten Meningkat, Ganjar Akan Terapkan Isolasi Terpusat Seperti di Kudus
"Kami kehilangan guru, pendiri partai, sekaligus orang tua dan sahabat,’’ kata Hadi Santoso.
Beberapa tahun belakangan, Zuber menjalani perawatan karena sakitnya. Ia harus menggunakan kursi roda saat beraktivitas.
Namun semangat Zuber Safawi tetap tinggi meskipun di atas kursi roda. Masih beraktivitas walaupun membatasi waktu karena tidak lagi bisa berlama-lama.
‘’Kami di internal partai masih sering berinteraksi dengan Ustad Zuber, belakangan menggunakan forum daring,’’ ungkapnya.
Dalam setiap perbincangan, lanjutnya, Zuber bersemangat membicarakan berbagai hal. Mulai isu kepartaian, politik di Tanah Air, hingga menyangkut kehidupan spiritual.
“Selama sakit dan menjalan perawatan rutin di rumah, Ustad telah menyelesaikan banyak buku. Dan buku-bukunya itu menjadi cendera mata kepada tamu yang bersilaturahmi ke rumahnya,’’ kata Hadi.
Zuber Safawi pernah menjadi DPRD Jateng. Almarhum dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan eksekutif. Ia seringkali berbeda pendapat dengan koleganya atau Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto (kala itu).
Meskipun menjadi wakil rakyat di DPRD Jateng maupun DPR RI, Zuber menunjukkan sikap kesederahanaan. Ia tidak memiliki mobil mewah, namun ke mana-mana memilih naik angkutan umum atau taksi.
Baca Juga: PPKM Darurat, Pemerintah Sediakan Dana BLT Rp 1 Juta untuk Karyawan dengan Gaji Dibawah Rp 3,5 Juta
Dia juga pernah menjadi anggota DPR RI dua periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Tak lagi menjadi anggota legislatif, ia kembali ke rumahnya di kawasan Cabean, Semarang Barat, Kota Semarang.***
