Lestarikan Batik, Siswa Sekolah Dasar Kota Pekalongan Ikuti Pelatihan Membatik

- 12 Oktober 2021, 09:16 WIB
Lestarikan Batik, Dinas Pendidikan 'Dindik' Kota Pekalongan Inisiasi Pelatihan Membatik bagi 510 Siswa Sekolah Dasar Kota Pekalongan
Lestarikan Batik, Dinas Pendidikan 'Dindik' Kota Pekalongan Inisiasi Pelatihan Membatik bagi 510 Siswa Sekolah Dasar Kota Pekalongan /

PORTAL PEKALONGAN - Lestarikan Batik, siswa sekolah dasar 'SD' di Kota Pekalongan ikuti pelatihan membatik.

Pelatihan membatik tersebut di inisiasi oleh Dinas Pendidikan 'Dindik' Kota Pekalongan yang berlangsung di Ruang Praktik Museum Batik Kota Pekalongan yang bertujuan untuk Lestarikan Batik.

Pelatihan membatik diikuti oleh 510 siswa sekolah dasar 'SD' yang berlangsung di Ruang Praktik Museum Batik Kota Pekalongan, selama 10 hari terhitung sejak Sabtu, 9 Oktober 2021.

Baca Juga: 10 Kata Ucapan Hari Batik Nasional 2021, Sabtu 2 Oktober 2021

Pelatihan muatan lokal membatik yang bersinergi dengan Museum Batik Kota Pekalongan ini mengusung tema Lestari Batikku Terlindungi Alamku.

Kepala Seksi Kelembagaan SD Dindik Kota Pekalongan, Amat Farokhim S.Pd saat ditemui di Museum Batik, Senin 11 Oktober 2021 mengungkapkan bahwa Kota Pekalongan punya Warisan Dunia yakni batik.

Harapanya melalui kegiatan pelatihan membatik bagi siswa sekolah dasar 'SD' dapat mendorong generasi muda untuk melestarikan batik.

Peserta pelatihan membatik berasal perwakilan 5 siswa dari 102 sekolah dasar 'SD' Negeri dan Swasta di Kota Pekalongan, dengan total peserta 510 siswa.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 Halaman 142, 143, 145, 146: Buatlah Cerita Sederhana Berdasarkan Gambar!

"Ini kami gelar 10 hari setiap harinya dua sesi agar para peserta tetap bisa menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan," terang Rokhim.

Rokhim menyebutkan bahwa pelatihan muatan lokal batik ini sebelumnya menyasar 3.000 siswa sekolah dasar 'SD;.

"Dulu setiap sekolah mewakilkan 40 siswa, namun karena ada pandemi Covid-19 setiap sekolah hanya mengirimkan 5 siswa," jelas Rokhim.

Menurut Rokhim pelatihan ini bukan melatih para siswa menjadi buruh batik tetapi kedepannya dapat menjadi pengusaha batik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 Halaman 107, 108, 109: Rute Perjalanan dari Sekolah Menuju Rumah Dayu

"Karena jumlah peserta yang sedikit banyak pula sekolah yang protes, namun karena keterbatasan anggaran memang peserta harus dibatasi jumlahnya," tutur Rokhim.

Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Bambang Saptono menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, museum batik bangkit kembali pasca pandemi, pengunjung juga kembali berdatangan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 Halaman 108, 109, 111, 114: Arti, Unsur-Unsur, dan Manfaat Gotong-royong

"Kemaren selama tiga hari dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal juga mengirimkan siswanya ke Museum Batik. Mudah-mudahan Museum Batik kembali menggeliat," kata Bambang.

Dengan adanya pelatihan ini Bambang berharap para siswa yang belajar membatik ke depannya dapat terus melestarikan batik.

"Dengan praktik langsung mereka belajar proses membatik dari awal nglowongi, nyolet, dan sebagainya," beber Bambang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 3, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 14: Peran Indonesia di Bidang Ekonomi dalam ASEAN

Salah seorang peserta dari SD Negeri Kalibaros, Anisa mengaku senang dapat berkesempatan mengikuti pelatihan ini.

"Tadi belajar cara mewarnai, cara nyolet pakai canting juga. Kalau ada kesempatan lagi ingin belajar membatik lagi," tandas Anisa.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah