Tato yang Baik – Baik Boleh Bib? Ini Jawaban Habib Ja’far

- 7 Desember 2022, 23:19 WIB
Habib Jafar
Habib Jafar /tangkapan layar youtube.com / Abdel Achrian

 

PORTAL PEKALONGAN -  Anak Muda kerap mengekpresikan dirinya dengan cara yang berbeda agar terlihat keren. Salah satunya dengan membuat tato di salah satu bagian tubuhnya. Biasanya tato yang dibuat memiliki makna yang sangat berarti bagi si pemilik tato.

Namun tak jarang sebagian pemuda yang lain juga menganggap tato sebagai seni dan memutuskan untuk menekuni dunia pertatoan ini.

Memiliki tato berarti memberikan tambahan gambar atau tulisan di tubuh. Ada yang sifatnya temporer dan ada juga yang permanen. 

Baca Juga: Gus Baha: Setan Bisa Membatalkan Amal Soleh Kita

Untuk membuat tato, pengrajin tato harus memasukkan tinta ke dalam kulit untuk membuatnya menjadi gambar atau tulisan sesuai keinginan kita. Nantinya, tato ini takkan hilang meski telah tersapu air atau hal lainnya. 

Namun, tato ini juga memunculkan stigma dan opini yang beragam, baik dari kehidupan sosial maupun agama. Yang jelas setiap orang memiliki pandangannya masing-masing berdasarkan pengalaman dan latar belakang mereka.

Dilansir dari laman youtube Thisislam, yang berisi tentang pemahaman tanto dalam pandangan islam, yang dikupas oleh Habib Husein Ja’far Al Hadar atau yang kita kenal dengan Habib Jafar dalam kemasan diksusi santai.

Baca Juga: Gus Baha: Ada Dua Jenis Takdir, Jangan Sesali Apa yang Sudah Terlewat dan Jangan Bangga Apa yang Didapat

“Tato itu haram, dan haramnya bukan karena air nggak masuk ketika wudhu atau mandi wajib walaupun ada jenis tinta tertentu yang akhirnya bisa menyerap air tetap tato iti haram,” tegas Habib Jafar.

Dalam praktiknya, proses pembuatan tato melibatkan rasa sakit. Sedangkan dalam Islam, menyakiti diri sendiri termasuk hal yang dilarang karena tindakan yang zalim.

Seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an Q.S. Ar Rum Ayat 9 yang artinya:

Tuhan (Allah) tidak menzalimi mereka itu (manusia), tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. 

“Tato itu haram, tapi kalau sudah kadung, atau sebelum dia masuk islam, atau ketika di masih tersesat maka, kalau menghapusnya tidak menyakiti dia, hapus. Kalau menghapusnya menyakiti dia jangan!” papar Habib Ja’far

Baca Juga: Gus Baha: Setan Bisa Membatalkan Amal Soleh Kita

Bagi para mualaf yang memiliki tato karena proses membuat tatonya sebelum masuk islam, boleh dihapus asalkan tidak menyakiti. Apabila dalam penghapusan tato menyakiti dri sendiri, maka boleh tidak di hapus.

Meski sudah banyak yang menggaungkan tato dengan menggunakan tinta tertentu yang bisa menyerap air, dan tanpa rasa sakit, tato tetap dilarang dalam Islam. Hal ini dilarang karena dianggap mengubah ciptaan Allah SWT. Karena sesungguhnya, manusia telah diciptakan dalam keadaan yang paling sempurna.

Lalu bagaimana jika tato itu yang baik – baik, seperti lafadz Allah di lengan sebelah kanan atau Muhammad di lengan sebelah kiri?

Baca Juga: Gus Baha: Jangan Tinggalkan Doa Iftitah

Menurut Habib Ja’far nama – nama yang baik boleh ditato asalkan bukan dibagian tubuh.

“Nama – nama baik seperti Allah dan Muhammad, itu boleh ditato asalkan tidak ditato pada bagian tubuh melainkan ditato dalam hati dan fikiran,” pungkasnya.

Walapun tampak indah dan keren, tapi sekali haram ya tetap haram dan tidak ada toleransi.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Youtube This Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x