Bambang Sutantio Bos Cimory: Pengusaha Itu Tidak Tinggal Glanggang Colong Playu

- 24 September 2023, 11:31 WIB
Bambang Sutantio Bosnya Cimory yang Dinyatakan Rektor Undip Layak Menerima Gelar Doktor Kehormatan
Bambang Sutantio Bosnya Cimory yang Dinyatakan Rektor Undip Layak Menerima Gelar Doktor Kehormatan /Wahyu Fajar Pasadena/

PORTALPEKALONGAN.COM -  Setelah menerima Gelar Doctor Honoris Causa bidang Ilmu Peternakan di Gedung Prof Soedarto SH, Kampus Undip Tembalang, ini pernyataan DR (H.C) Bambang Sutantio Dipl.-Ing kepada portalpekalongan.com dan wartawan lain saat doorstop, Sabtu, 23 September 2023.

 

Bambang Sutantio, bos Cimory menyampaikan,"Seorang pengusaha itu harus bisa menerima kondisi apapun di lapangan. Seorang pengusaha itu tidak banyak mengeluh atau komplain tetapi justru memikirkan solusi sekaligus memilikirkan atau mengusulkan ke depannya itu seperti apa," katanya

"Itulah yang kami lakukan di Cimory. Kami mengelola susu segar dari peternakan rakyat. Lebih dari 12.000 peternak di seluruh Indonesia kami terima produk susunya, yang
kondisinya memang tidak optimal."

Baca Juga: Dorong Inovasi, Sekolah Vokasi Undip Produksi Kopi Instan Premium Hemat Energi

Bambang Sutantio menambahkan juga bahwa,"hal-hal seperti itulah yang selama ini dilakukannya sebagai seorang pengusaha.""ujarnya

Sementara itu, Menerima produk susu yang apa adanya (Bambang Sutantio menyebut secara halus : kurang optimal) seperti itu, tidak membuat sosok tangguh Pria kelahiran Semarang 26 Desember 1958 yang menyelesaikan pendidikannya di bidang Teknologi Pangan dari Technical University of Berlin Jerman pada tahun 1984.

"Namun, kami tidak tinggal glanggang colong playu begitu saja setelah melihat produk susu segar para peternak di Jawa yang kondisinya kurang optimal. Namun, justru memacu kita untuk berusaha membuat produk yang bisa menerima susu segar dengan kualitas apa adanya itu," tandasnya.

Baca Juga: Deklarasi Tesis Muh Arif Royyani Tertulis Karyanya Asli Tidak Plagiasi, Bukti Kejujuran Penulis Ilmiah

Diketahui, Penerima penghargaan EY Entrepreneur of The Year untuk kategori Food Manufacturing Entrepreneur pada tahun 2019 ini menambahkan bahwa pada saat ini, PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) menyerap susu segar dari 12.000 peternak dengan pembinaan secara rutin yang bernama dailyservice.

"Yang dimaksud pembinaan daily serivice itu kami selalu berkunjung di tempat para peternak di seluruh Pulau Jawa."

Kepada Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip yang memberinya gelar kehormatan tersebut dia juga punya harap agar para bisa terus mengembangkan pertanian dan peternakan di seluruh Indonesia.

"Dengan Undip selama ini saya tidak ada kerjasama yang sifatnya MoU. Saya hanya memberikan kuliah di Undip," tuturnya.

Sehingga ketika dirinya diajukan untuk memperoleh gelar kehormatan dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip, diapun mengalir mengikuti alur prosesnya.

Baca Juga: 3 Tipe Gaya Belanja Online, Penuhi Kebutuhan Belanjamu Bersama Shopee 10.10 Brands Festival

"Proses berjalan satu tahun lebih. Undip sangat selektif dalam hal ini. Harus ada persetujuan senat fakultas dan senat universitas. Seperti Pak Rektor Undip katakan, fit and propper test-nya cukup berat."

Sebagaimana kita tahu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), yang didirikan Bambang Sutantio, salah satu produknya bermerek dagang Cimory telah jadi konsumsi sehari-hari banyak orang.

Cimory Group dikenal sebagai perusahaan produsen pengolahan pangan berbasis protein antara lain produk susu dan yogurt dengan merek Cimory, daging olahan premium dengan merek Kanzler, dan telor cair.

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Dr Yos Johan Utama SH MH layak menerima gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honoris Causa.

"Proses pemberian gelar doktor kehormatan kepada Bambang Sutantio itu tidak mudah lho ya. Memakan waktu setahun lebih. Jadi prosesnya sangat panjang," tegas Rektor Undip Prof Yos Johan Utama kepada portalpekalongan.com dan sejumlah wartawan saat doorstop usai upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa.

"Maka melalui kajian yang mendalam, baik secara akademik dan non akademik, maka Bambang Sutantio Dipl Ing mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa di bidang Ilmu Peternakan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang," jelas Rektor Prof Yos.

Baca Juga: Tinjau Pasar Jatinegara, Presiden Jokowi: Harga Beras Masih Tinggi, Kita Harapkan Dua Minggu Ini Mulai Turun

Rektor Prof Yos menegaskan, sebelum memutuskan, tim Undip mengkaji betul secara akademik maupun non-akademik. Selain itu juga melalui uji kelayakan dan kepantasan.

Rektor Prof Yos Johan Utama menyampaikan penghargaan Undip kepada Bambang Sutantio sebagai Doctor Honoris Causa tentu didasarkan pertimbangan kepantasan dan kepatutan (fit and proper test) yang kuat baik dari sisi akademis maupun non akademis yang sangat ketat mengingat Undip mengemban sejarah besar akademik yang bermartabat di gelanggang nasional maupun internasional.

Dari sisi akademik, Bambang Sutantio telah membuktikan dalam kapasitas pribadi maupun sebagai pimpinan PT Cimory telah mengambil kebijakan perusahaan yang dipimpinnya untuk memperkuat ketersediaan pangan nasional utamanya susu dengan menerapkan sistem kemitraan yang tidak saja membantu peternak tradisional, tetapi juga berusaha untuk mengembangkan teknologi baru yang ramah lingkungan dan lebih menguntungkan peternak.

"Menjadi seorang doktor honoris causa tidak hanya sekadar capaian keilmuan, akan tetapi di dalamnya juga ada kematangan jiwa, serta integritas, baik sebagai ilmuwan praktisi maupun sebagai manusia. Menjadi praktisi dengan gelar akademik yang tertinggi sudah sepatutnya untuk memiliki dan memupuk pula jiwa kepedulian kepada umat manusia, keberanian dalam menegakkan kebenaran dilandasi kejujuran dan integritas," ucap Prof Yos.

Pada pidato ilmiahnya yang berjudul Model Pengembangan Peternakan Sapi Perah Medium Scale dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Peternak Menuju Kemandirian Susu Segar dalam Negeri, Bambang Sutantio menyampaikan industri persusuan Indonesia sebagian besar dioperasikan oleh peternak rakyat.

Oleh karena itu masih ada masalah yang bersumber dari skala usaha peternakan yang relatif kecil. Usaha peternakan skala kecil ini yang dirunut menjadi akar permasalahan.

Usaha peternakan rakyat dilakukan dengan sederhana, adopsi teknologi yang ketinggalan, produksi dan kualitas rendah, harga jual rendah, dan pendapatan rendah sehingga tidak menarik dan hanya menjadi usaha sampingan.

"Salah satu solusi untuk mengatasi akar masalah tersebut adalah usaha peternakan sapi perah skala sedang yang dirintis oleh PT Cisarua Montain Diary (Cimory). Pada proses produksinya, PT Cimory telah mengembangkan model CSV untuk memberdayakan masyarakat petani atau peternak sapi perah secara terintegrasi. Rantai nilai yang di-share kepada masyarakat adalah kegiatan produksi dengan skala menengah untuk menjamin profitabilitas dan keberlanjutan usaha tani sapi perah," ungkapnya.

"Perusahaan memberikan pembinaan terkait dengan teknologi, manajemen, dan penjaminan untuk menampung semua produksi dengan harga yang kompetitif. Kondisi tersebut telah menghasilkan pola kemitraan yang langgeng karena adanya konsep saling menguntungkan kedua belah pihak," lanjut Bambang.

Sementara Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip, Prof Dr Ir Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono MS MAgr IPU menjelaskan bahwa Dipl.-Ing. Bambang Sutantio layak memperoleh gelar Doctor Honoris Causa (H.C) atau Gelar Kehormatan karena kontribusi yang besar dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

Lebih lanjut Prof Bambang WHEP, akrab disapa, mengatakan, "Potensi kekayaan pangan lokal Indonesia sungguh sangat besar, mengingat posisi Indonesia sebagai negara agraris. Meskipun produk pangan yang dihasilkan sangat banyak, inovasi teknologi terhadap produk pangan lokal masih terbilang cukup rendah. Hal tersebut berakibat dengan produk yang dihasilkan belum mampu menarik minat konsumen pangan di Indonesia. Oleh karena itu, inovasi teknologi terhadap produk pangan lokal mutlak harus dilakukan."

"Inovasi olahan pangan yang diproduksi Cimory sangat membantu minat konsumen untuk mengkonsumsi produk lokal," ujarnya.

 

Prof Bambang WHEP menambahkan pula pemberian gelar Doctor Honoris Causa (H.C) kepada Bambang Sutantio berdasarkan SK nomor: 316/UN7.A/HK/IX/2023 tanggal 19 September 2023 yang diusulkan oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip dengan mempertimbangkan kontribusi yang diberikan, sehingga memenuhi persayaratan layak memperoleh gelar Honoris Causa (H.C). Dengan penganugerahan gelar kehormatan tersebut, diharapkan kontribusi yang diberikan di bidang Ilmu Peternakan semakin besar untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia.***

Editor: Ali A

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah