Kasus Dugaan Plagiasi UIN Walisongo Semarang Terus Bergulir, Sabtu 28 Oktober 2023 Plt Rektor Bertemu FGBD

27 Oktober 2023, 19:47 WIB
Kampus UIN Walisongo Semarang /Ali A/

 

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Kasus dugaan plagiasi yang dilakukan mantan rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq ternyata tidak berhenti dengan ditunjuknya Sekjen Kemenag RI Prof Nizar Ali sebagai Plt Rektor. 

Hasil penelusuran portalpekalongan.com, Prof Imam Taufiq ini diduga seakan meninggalkan "bom waktu". Karena "kedua belah pihak" ternyata saling melapor.

Prof Imam Taufiq melapor ke Polda Jateng tentang dugaan pencurian data. Sementara pihak FGBD melaporkan Prof Imam Taufiq tentang dugaan plagiasi ke Kemenkum dan HAM.

"Yang terakhir, ada dugaan menghilangkan barang bukti. Karya ilmiah Arif Royyani saat ini hilang. Ini malah ke mana-mana. Semula hanya kasus plagiasi, kemudian ada alasan suksesi rektor, kini merambah ke ranah hukum pidana dan perdata," kata sumber yang enggan disebut namanya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Cacar Monyet di Semarang, Dinkes Keluarkan Himbauan Ini

Prof Imam Taufiq memang sudah tak lagi menjabat rektor UIN Walisongo Semarang. Sebab, sejak Senin pahing, 23 Oktober 2023, kursi empuknya sudah diduduki Sekjen Kemenag RI Prof Nizar Ali.

Ya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut ditunjuk sebagai Plt Rektor UIN Walisongo Semarang menggantikan Prof Imam Taufiq.

KH Nizar Ali, Ketua Tanfidziyah PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masa bhakti 2017-2022 tak sekadar menjadi pelaksana tugas (Plt Rektor UIN Walisongo), apa yang harus dilakukannya lebih dari itu.

Jumat Legi, 27 Oktober 2023, Plt Rektor UIN Walisongo Prof Nizar Ali hadir di Kampus Ngaliyan untuk bertemu dan berdialog dengan para pejabat struktural.

Baca Juga: Cara Cetak Kartu Ujian CPNS PPPK 2023, Ikuti Langkah-langkahnya Jangan sampai Salah

Besok, Sabtu Pahing, 28 Oktober, Prof Nizar Ali bertemu dengan Forum Guru Besar dan Dosen UIN.

"Prof Nizar harus jadi "pendengar" yang baik. Dia harus menjadi "detektif" yang baik. Dan finalnya, dia harus menjadi pembuat kebijakan yang baik dan bijak," kata seorang sesepuh UIN Walisongo yang enggan disebut namanya.

Artinya, segala keputusannya harus menjunjung tinggi objektivitas dan integritas sebagai pejabat pusat yang fatwanya sangat diharapkan dan bisa dirasakan sebagai lelehan gunung salju oleh seluruh civitas akademika UIN Walisongo Semarang.

Bahkan, dua sesepuh orang UIN Walisongo Semarang, yakni Prof Ahmad Rofiq dan Prof Achmad Gunaryo menyambut kehadiran Plt Rektor Prof Nizar Ali dengan pesan yang dalam.

Pesan itu demikian dalam, sedalam harapan mereka terhadap kondisi carut-marut bekangan ini di internal kampus ber-basecamp di Ibu Kota Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu.

"UIN Walisongo Semarang yang menyandang nama besar Walisongo sudah seharusnya meneruskan nilai-nilai yang diajarkan para wali kekasih Allah SWT. UIN Walisongo sudah seharusnya mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan akhlaqul karimah. Bukan sebaliknya menghalalkan berbagai cara," kata Prof Ahmad Rofiq.

Baca Juga: Wajib Tahu, Makanan yang Harus Dihindari agar Panjang Umur

Jika Prof Ahmad Rofiq demikian santun dalam menyampaikan pesannya, Prof Achmad Gunaryo lebih lugas lagi.

Guru Besar Mata Kuliah Ilmu Hukum pada Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Walisongo Semarang merasa perlu berpesan kepada Prof Nizar Ali, Plt Rektor UI Walisongo Semarang.

"Pesan saya untuk Plt Rektor UIN Walisongo Semarang. Continuity and change (keberlanjutan dan perubahan) adalah 2 konsep yang wajib berjalan secara sinergis. Continuity saja hanya akan menopang staqus quoChange saja kerap memunculkan saling curiga dan bermusuhan. Kombinasi keduanya secara apik, akan bisa melahirkan perubahan yang akan dirasa menjadi milik bersama," tegas Prof Gunaryo, mantan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.

Prof Gunaryo berharap dengan adanya Plt Rektor UIN Walisongo Semarang bisa menjadi jembatan perubahan yang diharapkan seluruh civitas akademika segera bisa berlangsung lebih nyaman.

"Harapan seluruh civitas akademika adalah tak ada lagi yang merasa tertekan, terancam, dsb, sebagaimana dirasakan selama ini."

Baca Juga: Buang Bayi di Bandara Ngurah Rai Bali, Model Sekaligus Selebgram Asal Semarang Ditangkap

Demikian pula Plt dengan kapasitas intelektual dan birokrasinya harus segera mendekati dan mau mendengar semua pihak.

"Ajak mereka, terutama para senior, untuk bicara. Jangan arogan dan suka memaksakan putusan secara sepihak. Ono rembug yo dirembug," katanya.

Sambil mengamati jalannya proses perubahan, pejabat Plt dan para civitas akademika diminta untuk mulai berfikir akademis, tidak lagi berpikir politis. Sebab, di rezim sebelumnya tak ada berpikir secara akademis.

"Saatnya untuk mengembalikannya," tandasnya.

Sayangnya, Arief Royyani saat dihubungi juga tidak diangkat HP-nya. portalpekalongan.com sudah mengirim pesan via aplikasi what'sApp atau WA, juga belum dijawab.

Seperti diberitakan, Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang mendesak Rektor Prof Dr Imam Taufiq MAg mengundurkan diri secara sukarela dari jabatan Rektor UIN Walisongo Semarang. Hal ini dikarenakan situasi kepemimpinan sudah tidak kondusif dan agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan diri sendiri.

"Seperti pengangkatan tim verifikasi yang melanggar Statuta UIN Walisongo dan mengabaikan eksistensi Senat UIN Walisongo sebagai institusi tertinggi yang bertanggung jawab dalam bidang akademik," jelas Ketua Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang Prof Dr H Abdul Hadi MA.

Baca Juga: Bukti IIDI Bukan Hanya Kumpulan Sosialita, Sabtu 28 Oktober 2023, 12 Cabang Gelar Konsolidasi di Semarang

Pernyataan sikap yang salah satunya berupa desakan agar Rektor Prof Dr Imam Taufiq MAg mengundurkan diri secara sukarela dari jabatan Rektor UIN Walisongo Semarang disampaikan kepada awak media setelah sebelumnya belasan guru besar dan dosen UIN Walisongo Semarang berkumpul dan melakukan pertemuan di sebuah rumah makan di Kecamatan Ngaliyan, Kamis, 31 Agustus 2023.

Hadir dalam pertemuan Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang, Kamis, 31 Agustus 2023 itu guru besar (profesor dan doktor) antara lain Abdul Hadi, Ahmad Rofiq, Ahmad Gunaryo, Muslih Shobir, Musahadi, Muhsin Jamil, Fatah Syukur, Imam Yahya, Fattah Idris, Nur Khoirin, Abu Hafsin, Moh. Sulthon, Muhyar Fanani, Ahmad Arief Junaidi, Eman Sulaeman, Rokhmadi, dan Abdul Hamid.

Baca Juga: Sejarah Mengapa Tanggal 28 Oktober Diperingati Jadi Hari Sumpah Pemuda, Beserta Teks Sumpah Pemuda

"Ya, atas dasar keprihatinan yang mendalam, maka kami, anggota Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang berkumpul di sini membahas adanya dugaan plagiasi terhadap beberapa karya ilmiah yang dilakukan oleh Sdr Prof Dr Imam Taufiq MAg, Rektor UIN Walisongo Semarang. Da, mencermati pemberitaan yang berkembang beberapa hari terakhir ini, maka kami Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang menyatakan sikap keprihatinan yang mendalam, dan mendesak Rektor Prof Dr Imam Taufiq MAg mengundurkan diri secara sukarela dari jabatan Rektor UIN Walisongo Semarang," jelas Ketua Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang Prof Dr H Abdul Hadi MA didampingi Sekretaris Forum Dr H Akhmad Arif Junaedi.

Demikian artikel mengenai pesan Prof Dr H Achmad Gunaryo MSoc Sc, Guru Besar Mata Kuliah Ilmu Hukum pada Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Walisongo Semarang kepada Plt Rektor Prof Dr H Nizar Ali MAg, Sekjen Kemenag RI per tanggal 23 Oktober 2023 yang menjabat Plt Rektor UIN Walisongo Semarang menggantikan Prof Imam Taufiq.***

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara liputan

Tags

Terkini

Terpopuler