Contoh Soal Essay IPA Biologi Kelas 10 SMA MA Asesmen Sumatif Akhir Semester atau Penilaian Akhir Tahun PAT

- 15 Mei 2024, 11:30 WIB
Contoh Soal Essay IPA Biologi Kelas 10 SMA MA Asesmen Sumatif Akhir Semester atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurmer
Contoh Soal Essay IPA Biologi Kelas 10 SMA MA Asesmen Sumatif Akhir Semester atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurmer /Pexels.com / Karolina Grabowska/

PORTALPEKALONGAN.COM - Berikut ini adalah contoh soal essay IPA Biologi kelas 10 SMA MA Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurikulum Merdeka Semester 2, dan pembahasan.

Penyusunan contoh soal essay IPA Biologi kelas 10 SMA MA Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurikulum Merdeka Semester 2, dan pembahasan ini dilansir Portalpekalongan.com dari Buku Biologi kelas 10 SMA MA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kali ini, contoh soal essay IPA Biologi kelas 10 SMA MA Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurikulum Merdeka Semester 2, dan pembahasan ini juga berdasarkan penjelasan narasumber Leni Nurindah, S.Pd, alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Contoh soal essay IPA Biologi kelas 10 SMA MA Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurikulum Merdeka Semester 2, dan pembahasan ini dapat adik-adik pelajari untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan selama proses pembelajaran.

Contoh Soal Essay IPA Biologi Kelas 10 SMA MA Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurikulum Merdeka Semester 2, dan Pembahasan

1. Jelaskan bagaimana penggunaan energi alternatif dapat membantu meminimalisir gas-gas buangan dan mencegah pencemaran lingkungan!

Pembahasan:
Energi alternatif seperti sinar matahari, air, angin, panas bumi, dan biomassa menghasilkan energi yang bersih dan tidak menghasilkan gas-gas buangan yang dapat mencemari lingkungan seperti gas rumah kaca. Misalnya, panel surya menghasilkan listrik tanpa memancarkan gas rumah kaca seperti CO2.

Dengan demikian, penggunaan energi alternatif dapat membantu meminimalisir emisi gas-gas berbahaya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pengurangan emisi ini juga membantu mencegah pencemaran udara yang berdampak negatif pada kesehatan manusia dan ekosistem.

2. Mengapa pemanasan global dapat menyebabkan krisis pangan? Berikan contoh dampak konkret dari pemanasan global terhadap ketahanan pangan.


Pembahasan:
Pemanasan global dapat menyebabkan krisis pangan melalui berbagai cara, antara lain perubahan cuaca yang ekstrem dan tidak stabil yang mengakibatkan gagal panen dan penurunan produksi pertanian.

Selain itu, peningkatan suhu air laut dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut seperti terumbu karang, yang mengurangi populasi biota laut penting bagi ketahanan pangan.

Contoh konkret adalah peningkatan suhu menyebabkan kekeringan yang merusak tanaman pangan seperti jagung dan gandum, serta menyebabkan pemutihan terumbu karang yang mengurangi populasi ikan.

3. Apa yang dimaksud dengan piramida biomassa? Mengapa piramida biomassa penting dalam memahami ekosistem?

Pembahasan:
Piramida biomassa adalah representasi visual dari berat total organisme hidup di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Piramida ini biasanya berbentuk segitiga, menunjukkan bahwa biomassa menurun seiring dengan naiknya tingkat trofik dari produsen hingga konsumen tingkat tinggi.

Piramida biomassa penting dalam memahami ekosistem karena memberikan gambaran tentang distribusi energi dan materi organik dalam ekosistem, serta membantu mengidentifikasi keseimbangan dan kesehatan ekosistem tersebut.

4. Bagaimana zat-zat polutan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan? Jelaskan mengapa zat polutan bisa mengganggu fungsi lingkungan.

Pembahasan:
Zat-zat polutan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena mereka melebihi batas normal dan berada dalam ruang dan waktu yang tidak tepat.

Misalnya, limbah industri yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri atau timbal dapat mencemari air sungai dan meracuni organisme hidup.

Zat polutan ini mengganggu fungsi lingkungan dengan merusak ekosistem, mencemari sumber air minum, mengurangi kualitas udara, dan mengancam kesehatan makhluk hidup, baik manusia maupun hewan.

5. Jelaskan tiga tipe simbiosis yang terjadi dalam interaksi antara dua organisme. Berikan contoh konkret untuk masing-masing tipe simbiosis tersebut.

Pembahasan:
Simbiosis adalah interaksi antara dua organisme yang saling memengaruhi. Tiga tipe simbiosis adalah:

a. Simbiosis mutualisme
Kedua organisme saling menguntungkan. Contohnya adalah hubungan antara lebah dan bunga. Lebah mendapatkan nektar dari bunga sebagai makanan, sementara bunga dibantu penyerbukannya oleh lebah.


b. Simbiosis komensalisme
Satu organisme diuntungkan sementara yang lainnya tidak terpengaruh. Contohnya adalah ikan remora yang menempel pada ikan hiu. Remora mendapatkan perlindungan dan sisa makanan, sementara hiu tidak terpengaruh oleh keberadaan remora.

c. Simbiosis parasitisme
Satu organisme diuntungkan sementara yang lainnya dirugikan. Contohnya adalah kutu yang hidup pada tubuh manusia. Kutu mendapatkan makanan dari darah manusia, sementara manusia mengalami rasa gatal dan iritasi akibat gigitan kutu.

Baca Juga: Contoh Soal IPA Biologi Kelas 10 SMA MA Asesmen Sumatif Akhir Semester atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurmer


6. Jelaskan indikator-indikator fisik, kimia, dan biologi yang digunakan untuk menilai tingkat pencemaran tanah! Berikan contoh bagaimana masing-masing indikator tersebut dapat menunjukkan adanya pencemaran pada tanah.

Pembahasan:

A. Indikator Fisik:
a. Warna Tanah: Tanah yang tercemar dapat menunjukkan perubahan warna, misalnya menjadi lebih gelap karena adanya bahan organik atau kimia. Contoh: Tanah di sekitar pabrik yang membuang limbah kimia mungkin berwarna hitam atau abu-abu tidak alami.

b. Kedalaman Lapisan Atas Tanah: Pencemaran bisa mengakibatkan lapisan atas tanah menjadi lebih tipis atau lebih tebal karena akumulasi material pencemar. Contoh: Tanah di sekitar tambang yang terpapar erosi bisa kehilangan lapisan atasnya.

c. Kepadatan Tanah: Tanah yang tercemar biasanya lebih padat karena pori-porinya diisi oleh bahan pencemar. Contoh: Tanah di daerah industri sering kali lebih padat dan kurang subur.

d. Porositas: Pencemaran mengurangi porositas, menghambat infiltrasi air dan pertumbuhan akar. Contoh: Tanah yang tercemar minyak menjadi kurang porous.

e. Tekstur Tanah: Pencemaran bisa mengubah tekstur tanah dari gembur menjadi lebih liat atau berpasir. Contoh: Tanah pertanian yang terkena pestisida berlebihan bisa menjadi keras.

f. Endapan Tanah: Endapan berwarna atau berbau menunjukkan adanya pencemaran. Contoh: Endapan berwarna hitam di tanah sekitar industri batubara.

B. Indikator Kimia:
a. pH: Tanah tercemar menunjukkan perubahan drastis pada pH. Contoh: Tanah di sekitar tambang asam sulfat biasanya sangat asam.

b. Salinitas: Peningkatan salinitas akibat pencemaran air limbah. Contoh: Tanah di area pengolahan garam bisa menjadi terlalu asin.

c. Kandungan Fosfor dan Nitrogen: Pencemaran dari pupuk atau limbah pertanian meningkatkan kadar ini. Contoh: Tanah di sekitar pertanian intensif memiliki kadar fosfor dan nitrogen yang tinggi.

d. Kandungan Logam Berat: Kehadiran logam berat seperti timbal atau merkuri. Contoh: Tanah di sekitar tambang emas yang mengandung merkuri.

e. Zat Radioaktif: Indikator dari pencemaran nuklir atau limbah medis. Contoh: Tanah di dekat reaktor nuklir yang mengalami kebocoran.

f. Kandungan Senyawa Kimia Organik: Penambahan bahan kimia industri atau pertanian. Contoh: Tanah di sekitar pabrik pestisida mengandung senyawa kimia berbahaya.

C. Indikator Biologi:
a. Kehadiran Cacing: Cacing tanah adalah indikator kesuburan. Tanah yang tidak mengandung cacing atau jumlahnya sangat sedikit menunjukkan pencemaran. Contoh: Tanah yang tercemar logam berat atau pestisida biasanya tidak memiliki cacing tanah.


7. Apa yang dimaksud dengan kolam stabilisasi? Jelaskan fungsi dan jenis-jenis kolam stabilisasi serta mekanisme kerja masing-masing jenis kolam tersebut dalam proses pengolahan air limbah.

Pembahasan:

Kolam stabilisasi adalah kolam yang digunakan untuk menetralisir zat-zat pencemar dalam air limbah sebelum dialirkan ke sungai atau lingkungan sekitar. Fungsi utamanya adalah mengurangi beban pencemaran dengan proses fisik, kimia, dan biologi yang terjadi secara alami.

A. Kolam Anaerobik:
Fungsi: Menguraikan bahan organik berat tanpa oksigen.
Mekanisme: Mikroorganisme anaerobik mengurai zat organik menjadi gas metana dan karbon dioksida. Contoh: Pengolahan limbah domestik atau industri yang kaya bahan organik.

B. Kolam Fakultatif:
Fungsi: Mengolah air limbah yang mengandung bahan organik.
Mekanisme: Menggunakan mikroorganisme yang bekerja baik di kondisi aerobik (dengan oksigen) maupun anaerobik. Contoh: Kolam ini sering digunakan dalam sistem pengolahan limbah kota.

C. Kolam Maturasi:
Fungsi: Memusnahkan mikroorganisme patogen dan menstabilkan air limbah.
Mekanisme: Mikroorganisme aerobik menguraikan sisa bahan organik, sinar matahari membantu dalam pengendalian patogen. Contoh: Tahap akhir dalam pengolahan limbah sebelum air dilepas ke lingkungan.

Kolam stabilisasi bekerja melalui sedimentasi, degradasi biologis, dan filtrasi alami oleh tanah dan tanaman akuatik, yang menurunkan konsentrasi polutan.

8. Bagaimana proses resapan air yang tercemar dapat mempengaruhi kesuburan tanah? Jelaskan mekanisme perubahan susunan kimia tanah akibat pencemaran air dan dampaknya terhadap lingkungan.

Pembahasan:

Air yang tercemar meresap ke dalam tanah dan membawa zat-zat pencemar, mengubah komposisi kimia tanah. Mekanisme ini melibatkan beberapa proses:

A. Kerusakan Struktur Tanah: Polutan mengisi pori-pori tanah, mengurangi porositas dan kemampuan tanah untuk menahan air dan nutrisi. Contoh: Tanah yang terkena minyak akan sulit menyerap air dan udara.

B. Gangguan Mikroorganisme Tanah: Polutan dapat membunuh mikroorganisme penting bagi kesuburan tanah, seperti bakteri pengikat nitrogen. Contoh: Tanah yang tercemar pestisida menghambat aktivitas mikroba.

C. Toksisitas: Logam berat dan zat kimia beracun diserap oleh tanaman, menghambat pertumbuhan dan menyebabkan keracunan. Contoh: Tanaman yang tumbuh di tanah dengan kadar timbal tinggi mengalami pertumbuhan terhambat.

Dampaknya terhadap lingkungan meliputi penurunan produktivitas pertanian, degradasi habitat alami, dan peningkatan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan.

9. Definisikan konsumen sekunder dan konsumen tersier dalam rantai makanan. Berikan contoh spesifik dari masing-masing kategori dan jelaskan peran mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Pembahasan:

A. Konsumen Sekunder:
- Definisi: Organisme yang memakan karnivora kecil atau herbivora.
- Contoh: Ular yang memakan tikus.
- Peran: Mengendalikan populasi konsumen primer dan menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengatur jumlah herbivora. Contoh: Dengan mengendalikan populasi tikus, ular mencegah kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh tikus.

B. Konsumen Tersier:
- Definisi: Organisme yang memakan konsumen sekunder.
- Contoh: Elang yang memakan ular.
- Peran: Predator puncak yang mengatur populasi konsumen sekunder, membantu menjaga struktur trofik dalam ekosistem. Contoh: Elang mengendalikan populasi ular, mencegah ledakan populasi ular yang bisa mengurangi populasi tikus.


10. Setiap ekosistem memiliki karakteristik yang unik. Jelaskan bagaimana perbedaan jenis tanaman, hewan, dan faktor lingkungan dapat memengaruhi pembentukan berbagai macam ekosistem. Berikan contoh ekosistem spesifik beserta ciri-ciri khasnya.

Pembahasan:

Setiap ekosistem memiliki ciri khas yang dipengaruhi oleh kombinasi jenis tanaman, hewan, dan faktor lingkungan.

A. Jenis Tanaman: Tanaman menyediakan makanan dan habitat bagi hewan. Misalnya, hutan hujan tropis memiliki vegetasi yang sangat lebat dan beragam, mendukung banyak spesies hewan.

B. Jenis Hewan: Hewan memengaruhi ekosistem melalui aktivitas mereka. Misalnya, serangga penyerbuk sangat penting bagi ekosistem yang bergantung pada tanaman berbunga.

C. Faktor Lingkungan: Faktor seperti iklim, kelembapan, dan topografi memainkan peran besar. Misalnya, ekosistem gurun memiliki tanaman dan hewan yang beradaptasi dengan kondisi kering dan panas.

Contoh ekosistem spesifik:

A. Hutan Hujan Tropis: Memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, tanah yang subur karena adanya lapisan humus, dan iklim yang hangat serta lembap sepanjang tahun.

B. Gurun: Ditandai dengan curah hujan yang sangat rendah, tanaman yang mampu menyimpan air seperti kaktus, dan hewan yang beraktivitas pada malam hari untuk menghindari panas.

Perbedaan ini membentuk berbagai macam ekosistem dengan keunikan masing-masing, yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain dalam lingkungan global.

Baca Juga: Contoh Soal IPA Biologi Kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester


Demikian contoh soal essay IPA Biologi kelas 10 SMA MA Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kurikulum Merdeka Semester 2, dan pembahasan. Semoga bermanfaat.

Disclaimer: Jawaban di atas hanya sebagai referensi siswa dalam belajar, dan tidak merupakan jawaban mutlak. Siswa masih dapat bereksplorasi dengan jawaban lain. ***

 

Editor: Leni Nurindah Lailatul Fitriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah