Pewarta Foto Harus Bisa Baca Situasi dan Jangan Membebek

- 28 Juni 2024, 07:30 WIB
fotografer senior Tagor Siagian saat mengajar tentang Foto Berita dalam Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang digelar PWI Pusat dan Kemendikbudristek di hotel New Puri Garden Semarang, Kamis 27 Juni 2024.
fotografer senior Tagor Siagian saat mengajar tentang Foto Berita dalam Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang digelar PWI Pusat dan Kemendikbudristek di hotel New Puri Garden Semarang, Kamis 27 Juni 2024. /Ali A/

Baca Juga: Anti Ribet! Begini Cara Menaikkan Limit Shopee PayLater Terbaru 2024

Bersaing dengan Medsos

Menurut dia, berita video atau video jurnalistik merupakan salah satu produk berita yang menarik minat para pencari informasi. Masyaraka cenderung tertarik mendapatkan berita kepada audio visual ketimbang hanya berupa teks.

''Saaat ini video menjadi penting karena platform media sosial banyak menggunakan video. Berita harus dilengkapi dengan audio visual agar bisa mempunyai nilai tambah,'' imbuhnya.

Dia mengatakan, dengan teknologi yang sangat berkembang dalam merekam video sekarang bisa memakai ponsel. Mikrofon juga penting untuk mendapat suara yang lebih fokus. Sebagus apapun gambar di video jika suaranya bermasalah bisa berakhir dengan kekecewaan.

Merdi berharap, wartawan pada era kekinian mampu bersaing dengan media sosial yang bertebaran yang digunakan oleh masyarakat Indonesia, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, Telegram, atau TikTok.

Baca Juga: Proteksi Batal Nonton di DANA: Bagaimana Mengaktifkan dan Mengklaim Asuransi Ini?

Di depan peserta, Merdi berbagi tips bagaimana merekam peristiwa dengan video, termasuk video dari ponsel. Menurutnya, salah satu kiat dalam membuat berita lewat video harus memperhatikan beberapa faktor, seperti kualitas kamera, angle atau sudut pengambilan gambar itu.

Untuk mencairkan suasana, Merdi membuat kuis tentang jurnalistik. Pemenangnya akan mendapatkan sebatang cokelat.

Sebelumnya, editor IDN Times Dhana Kencana menyampaikan materi Jurnalisme Multitaskin. Dikatakannya, di pusaran era konvergensi media, wartawan didorong memiliki multalenta sehingga mampu melakukan beberapa tugas secara bersamaan (multitasking). Wartawan dengan keterampilan ganda, akan lebih adaptif dan kompeten menghadapi tantangan.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah