Rektor Udinus : Dai Youtuber, Pesona Dakwah Masa Kini

14 April 2022, 22:42 WIB
Rektor Universitas Dian Nuswantoro Prof Dr Ir Edi Noersasongko, Mkom (kiri), Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, MSi (nomor 2 dari kiri), beserta pimpinan tiga masjid saat menandatangani nota kesepahaman, di Ruang rapat MAJT, Rabu (13/4/2022). /Dokumen Udinus

 

PORTALPEKALONGAN - Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Prof Dr Ir Edi Noersasongko, Mkom berobsesi saatnya Kota Semarang memiliki dai kondang di media sosial sekaliber Gus Baha, Ustadz Abu Somad maupun Adi Hidayat.

Menurut rektor Udinus mengatakan  mereka menjadi youtuber dan kini terkenal karena subscribernya banyak hingga meraup rupiah banyak. Pesona dakwah masa kini yang banyak menyita perhatian masyarakat.

Rektor Udinus juga menyambut baik tumbuhnya para dai yang berdakwah melalui media sosial.

Baca Juga: Info Haji Terbaru 2022: Biaya Haji Berbeda, Pelayanan Diharapkan Maksimal

Obsesi Prof  Edi Noersasongko tersebut disampaikan saat berbicara dalam dialog bertema Optimalisasi Tiga Masjid untuk Umat, yang digelar di Ruang Rapat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), dipandu Direktur Operasional TV Kampus Udinus (TVKU) Herry Pamungkas MSi, Rabu 13 April 2022..

Dialog digelar usai Penandatanganan Kesepahaman antara MUI Jawa Tengah, Pimpinan MAJT, Masjid Agung Semarang, Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah dan Udinus.

Para tokoh yang menandatangani naskah kesepahaman, terdiri Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, MSi, Ketua Takmir Masjid Raya Baiturahman Jawa Tengah Dr KH Multazam Achmad MA, Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang Ir KH Khammad Maksum, Al-Hafidz, Sekretaris Pelaksana Pengelola MAJT Drs KH Muhyiddin, MAg dan Rektor Udinus  Prof Dr Ir Edi Noersasongko, Mkom.

Prof Edi yang hadir bersama Dekan Fisip Udinus, Dr H Guruh Fajar Sidik, bertanya kenapa hingga hari ini, Kota Semarang yang sebenarnya memiliki segudang dai berpotensi belum ada yang mampu menembus sebagai youtuber andal dengan subscriber melejit?. Maka perlu diupayakan bila sosok youtuber tidak dapat lahir secara alami ya harus dicetak dengan teknologi yang memadai.

“Udinus, kampus yang memiliki perangkat teknologi canggih, dapat berusaha membantu meneliti untuk mencari variabel apa saja yang dibutuhkan. Penelitian ini segera dilakukan, agar Kota Semarang dapat mencetak dai berbasis digital sekaliber Gus Baha dan Ustad Abu Somad,” tegas Prof Edi.

Sederet pendapat mengemuka terkait upaya optimalisasi tiga masjid dalam melayani umat di Jawa Tengah sehingga umat akan tercerahkan dan terlindungi dari sederet program dakwah digital. Misalnya mampu melindungi umat dari meluasnya peredaran narkoba, paham radikalisme, kenakalan remaja, penyakit masyarakat, termasuk mampu  mengajak kalangan millenial cinta masjid.

Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi merespons serius dialog yang sarat dengan masukan-masukan substanstif. Kiai Darodji meminta secepatnya digelar rakor tga masjid bersama MUI dan Udinus. Dari rakor, diharapkan akan mampu menjawab semua persoalan termasuk upaya melahirkan dai berbasis youtuber di Jawa Tengah.

Obsesi Prof  Edi Noersasongko tersebut disampaikan saat berbicara dalam dialog bertema Optimalisasi Tiga Masjid untuk Umat, yang digelar di Ruang Rapat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), dipandu Direktur Operasional TV Kampus Udinus (TVKU) Herry Pamungkas MSi, Rabu 13 April 2022..

Baca Juga: Program Peningkatan Mutu Madrasah 2022 Dimulai, Menag: Dorong Akselerasi Digitalisasi dan Penguatan Literasi

Dialog digelar usai Penandatanganan Kesepahaman antara MUI Jawa Tengah, Pimpinan MAJT, Masjid Agung Semarang, Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah dan Udinus.

Para tokoh yang menandatangani naskah kesepahaman, terdiri Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, MSi, Ketua Takmir Masjid Raya Baiturahman Jawa Tengah Dr KH Multazam Achmad MA, Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang Ir KH Khammad Maksum, Al-Hafidz, Sekretaris Pelaksana Pengelola MAJT Drs KH Muhyiddin, MAg dan Rektor Udinus  Prof Dr Ir Edi Noersasongko, Mkom.

Prof Edi yang hadir bersama Dekan Fisip Udinus, Dr H Guruh Fajar Sidik, bertanya kenapa hingga hari ini, Kota Semarang yang sebenarnya memiliki segudang dai berpotensi belum ada yang mampu menembus sebagai youtuber andal dengan subscriber melejit?. Maka perlu diupayakan bila sosok youtuber tidak dapat lahir secara alami ya harus dicetak dengan teknologi yang memadai.

“Udinus, kampus yang memiliki perangkat teknologi canggih, dapat berusaha membantu meneliti untuk mencari variabel apa saja yang dibutuhkan. Penelitian ini segera dilakukan, agar Kota Semarang dapat mencetak dai berbasis digital sekaliber Gus Baha dan Ustad Abu Somad,” tegas Prof Edi.

Sederet pendapat mengemuka terkait upaya optimalisasi tiga masjid dalam melayani umat di Jawa Tengah sehingga umat akan tercerahkan dan terlindungi dari sederet program dakwah digital. Misalnya mampu melindungi umat dari meluasnya peredaran narkoba, paham radikalisme, kenakalan remaja, penyakit masyarakat, termasuk mampu  mengajak kalangan millenial cinta masjid.

Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi merespons serius dialog yang sarat dengan masukan-masukan substanstif. Kiai Darodji meminta secepatnya digelar rakor tga masjid bersama MUI dan Udinus. Dari rakor, diharapkan akan mampu menjawab semua persoalan termasuk upaya melahirkan dai berbasis youtuber di Jawa Tengah.

Itulah berita tentang dai Youtuber  pesona dakwah masa kini yang digemari masyarakat saat ini.***

Editor: Sumarsi

Sumber: MUI Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler