Awarding Jurnalistik Sukses Digelar, Apresiasi Mahasiswa Unwahas dalam Menulis

21 Juni 2022, 21:22 WIB
Awarding Jurnalistik Sukses Digelar, Agus Fathuddin Yusuf, Tedi Kholiludin: Bekali Diri dengan Ilmu Menulis /

PORTAL PEKALONGAN – Sukses digelar, Enam mahasiswa Pogram Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) sabet gelar juara Awarding Jurnalistik, tersebut.

Informasi tersebut Dilansir Portalpekalongan.com dari Humas unwahas pada 21 Juni 2022.

Dalam kesempatan itu, Nada Firdausa menyampaikan Awarding Jurnalistik ini selain dilakukan untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa, juga sebagai wadah bagi para mahasiswa Hubungan Internasaional (HI) untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi dalam jurnalistik dan menulis di media.

Baca Juga: Selamat dan Sukses, Enam Mahasiswa HI FISIP Unwahas Sabet Gelar Juara Awarding Jurnalistik 2022

Membiasakan Menulis, Agus Fathuddin Yusuf, wartawan senior sekaligus dosen FISIP Unwahas mengajak anggota HIMAHI membekali diri dengan kemampuan menulis.

Kemampuan menulis akan sangat bermanfaat bagi seseorang yang menekuni dunia profesi apapun.

"Kemampuan menulis, baik berita, feature maupun artikel akan bermanfaat pada saat seseorang menekuni dunia profesi apapun," katanya.

Baca Juga: Terowongan Kereta Cepat Jakarta Bandung Sudah Rampung, Siap-Siap Jadi yang Terpanjang di Indonesia

Untuk memperjelas pemaparan tersebut, Agus memberikan gambaran mengenai contoh profesi yang dikaitkan dengan menulis.

Agus menggambarkan, profesi seorang dokter, pegawai negeri, pengusaha, akademisi yang rajin menulis namanya cepat dikenal publik ketimbang orang yang hanya berbicara tidak menulis.

Begitu juga dengan seorang pejabat yang pandai menulis, dia akan lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat.

Baca Juga: Tepis Isu Keretakan, Megawati Beri Hadiah Tumpeng pada Ulang Tahun Jokowi Ke-61, Begini Reaksi Pak Presiden

Lebih lanjut, Kolomnis Tedi Kholiludin yang merupakan aktivis Yayasan Pemberdayaan Komunitas Elsa Semarang, mengatakan bahwa menulis tidak hanya mampu, tapi mau.
"Menulis bukan hanya tentang pelatihan, tapi kecintaan”, ungkapnya.

Tedi mengajak mahasiswa untuk melihat sesuatu di masyarakat dari berbagai persepektif dan sudut pandang.

Cara memandang sebuah persoalan seperti itu membuat orang tidak mudah terjebak dalam kesulitas.

Justru dengan hal tersebut akan melahirkan pikiran moderat dalam diri seseorang.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Humas Unwahas

Tags

Terkini

Terpopuler