Memetik Inspirasi dari Sejarah: Membuat Lumpia Khas Semarang di Rumah

6 Maret 2024, 07:15 WIB
Lumpia/ unsplash/ Budi Puspa Wijaya /


PORTAL PEKALONGAN
- Lumpia, sebuah penganan yang kini menjadi salah satu oleh-oleh khas Semarang, menyimpan cerita menarik di balik kelezatannya.

Banyak yang mungkin belum mengetahui bahwa lumpia awalnya berisi kombinasi unik dari rebung (bambu muda) dan daging babi cincang.

Tidak seperti kebanyakan penganan tradisional Indonesia, lumpia memiliki akar yang menghubungkannya dengan budaya Tionghoa, khususnya dari Fujian, China.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 1445 H Tak Perlu Risau, Ada UKU Pinjaman Online Legal Terdaftar dan Diawasi OJK

Sejarah lumpia di Tanah Jawa dimulai pada abad ke-19 ketika seorang pedagang dari Fujian China, Tjoa Thay Joe, membawa penganan ini ke Pulau Jawa.

Awalnya, Tjoa Thay Joe menjajakan lumpia dengan isian rebung dan daging babi.

Namun, perjumpaannya dengan seorang pedagang wanita Jawa, Mbak Wasih, mengubah jalan cerita lumpia secara signifikan.

Mbak Wasih juga menjajakan penganan serupa dengan isian yang lebih manis, menggunakan udang dan kentang.

Keduanya tidak hanya berbagi dagangan, tetapi juga cerita dan hati.

Baca Juga: Pinjaman Online Langsung Cair Apa Saja? Inilah Daftar Pinjol Aman Tanpa Ditolak

Hubungan mereka berkembang menjadi cinta, dan pernikahan mereka tidak hanya menggabungkan dua budaya dalam satu keluarga, tetapi juga dalam satu penganan, mengubah isian lumpia menjadi kombinasi udang atau ayam dengan rebung.

Lumpia dengan cepat menjadi penganan favorit di Semarang, terutama setelah kulit lumpia Tionghoa yang renyah dipadukan dengan isian manis dan gurih yang disesuaikan dengan selera lokal.

Di pasar malam Belanda bernama Olympia Park, lumpia menjadi primadona yang disantap oleh banyak orang.

Pengusaha sukses Tjoa Thay Joe dan Mbak Wasih mewariskan bisnis lumpia mereka kepada anak-anak mereka, yang kemudian membuka usaha lumpia di berbagai tempat di Semarang.

Baca Juga: Mengecilkan Perut Buncit dengan Bersepeda: Solusi Sehat Tanpa Keluar Rumah

Dari Mataram hingga Gang Lombok, lumpia Semarang terus menyebar dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner kota ini.

Bagi yang ingin mencoba merasakan kenikmatan lumpia khas Semarang, berikut adalah resep tradisionalnya:

Bahan Isian:

Ebi Sangrai (haluskan)
Daging Ayam (cincang kasar)
Rebung Segar (diiris tipis-tipis)
Udang (cincang kasar)
Bawang Putih (cincang halus)
Telur Ayam (kocok lepas)
Garam, Merica Bubuk, Kecap Manis, Gula Pasir
Minyak untuk tumisan

Bahan Saus:

Air Bersih
Bawang Putih (haluskan)
Merica Bubuk, Gula Merah (sisir halus), Gula Pasir
Tepung Sagu (larutkan dengan air)
Daging Ayam (cincang kasar)

Cara Memasak:

Baca Juga: Pinjaman Online Terpercaya Menjelang Puasa dengan Adakami, Julo, dan Rupiah Cepat

1. Tumis ebi dan bawang putih hingga harum, tambahkan ayam dan udang, lalu masak hingga berubah warna.

2. Tambahkan rebung dan telur orak-arik, lalu aduk dengan bumbu lainnya.

3. Letakkan satu lembar kulit lumpia, isi dengan campuran tersebut, lalu gulung dan rekatkan dengan larutan tepung terigu.

4. Goreng hingga keemasan, dan sajikan dengan saus sebagai pelengkapnya.

Dengan resep yang sederhana namun menggoda ini, siapapun dapat menciptakan lumpia khas Semarang di rumah mereka sendiri, mengikuti jejak leluhur yang telah menginspirasi penganan ini selama berabad-abad.

Dengan setiap gigitan lumpia, Anda tidak hanya merasakan cita rasa yang lezat, tetapi juga mengalami sejarah yang kaya dan beragam dari kota Semarang.***

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler