Ulama Moderat Perlu Penuhi Ruang Digital, Prof Ahmad Rofiq: Manfaatkan Medsos secara Maksimal (2)

- 29 Agustus 2021, 11:17 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali Arifin/

PORTAL PEKALONGAN - Prof Ahmad Rofiq berjanji kepada Dr Samidi Halim, menyambung komentar saya beberapa waktu lalu, atas penelitian Joko Tri Haryanto tentang Pemikiran Gus Muwafiq dan Arnis Rachmadani tentang Dakwah di Ruang Maya Gus Mus (KH Mustofa Bisri).

Sebagaimana Prof Ahmad Rofiq sampaikan dalam tulisan yang pertama, tema besar yang diusung adalah “Kala Otoritas Keagamaan Digugat”? karena banyak warga – atau netizen – yang dalam hal-hal urusan keagamaan, tidak merujuk kepada para Ulama yang memang sudah teruji kompetensi keilmuan dan keulamaannya.

"Mereka cukup menengok di ruang maya yang kadang isinya tidak bersanad dan tidak dari sumber yang otoritatif," kata Prof Ahmad Rofiq.

Baca Juga: Jelang Puncak Dies Natalis IPB Ke-58, Download Twibbon Dies Natalis IPB 2021 Berikut Ini


Menurut Prof Ahmad Rofiq yang juga Ketua DPS RSI- Sultan Agung Semarang, data Januari 2021, penduduk Indonesia 274,9 juta, ternyata pengguna mobile mencapai 345,3 juta (125,6%), pengguna internet 202,6 juta (73,7%), pengguna media sosial 170,0 juta (61,8%). Lebih detail lagi 98,3% pemilik handphne berbagai type, smartphone 98,2%, non-smartphone 16,0%, TV-Streaming 6,0%, game 16,2 %, dan smarthome (wifi) sebanyak 5,7%. Dilihat dari urutan penggunaan media sosial, tertinggi youtube mencapai 93,8%,  whatsapp 87,7%, Instagram 86,6%, facebook 85,5%, twitter 63,6%, facebook messenger 52,4%, line 44,3%, linkedin 39,4%, tiktok 38,7%, pinterest 35,6%, telegram 28,5%, wechat 26,2%, snapchat 25,4%, skype 24,3%, tumbler 18,4, dan reddit 17,1% (Hariyanto, 2021).
  
Karena itu, lanjut Prof Ahmad Rofiq yang juga Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah, menjadi kewajiban para Ulama yang menganut wasathiyatul Islam (Islam moderat) untuk bisa memanfaatkan secara maksimal media sosial.

Baca Juga: Link Twibbon Dies Natalis IPB Ke-58 Tahun 2021, Segera Download Gratis dan Pasang di Medsos Kalian

"Kalau perlu memenuhi ruang digital, agar content dakwah yang tidak sejalan dengan ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an, tidak akan mampu mempengaruhi para pengguna media sosial dan digital." 

Persoalannya, tambah Prof Ahmad Rofiq yang juga Direktur LPPOM-MUI Jawa Tengah, ketika para pendakwah Islam ingin tetap bisa mengawal otoritas keagamaan di ruang digital, adalah adanya gambaran perbandingan dari sosok muballigh yang berbeda, bisa dari kelompok yang terafiliasi dengan kelompok yang terindikasi radikal dan/atau liberal.

Soal kiprah dakwah, saya kira ada konsistensi dakwah Gus Muwafiq dalam mengusung moderasi agama, baik di era disrupsi maupun masa-masa sebelum era digital.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah