Network
PORTAL PEKALONGAN – Saat ini orang tak asing lagi dengan istilah literasi. Sayangnya, kebanyakan mengidentikkan istilah ini hanya sebagai kegiatan membaca atau yang berhubungan dengan dunia buku atau dunia tulis menulis saja. Padahal, ada 6 literasi dasar yang wajib dikuasai oleh masyarakat, lho ….
Ya, ada 6 literasi dasar tersebut menjadi acuan dari Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Enam literasi ini merupakan hasil kesepakatan dari World Economic Forum tahun 2015.
Bagi masyarakat, khususnya generasi milenial, penguasaan 6 literasi dasar ini adalah tiket untuk meraih kesuksesan di masa depan. Apa saja 6 jenis literasi tersebut, dan apa pula implementasinya?
Baca Juga: Rayakan HUT Palang Merah Indonesia 'PMI' ke-76 Menggunakan Twibbon Bagus dan Gratis
Tirta Nursari, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kab. Semarang, dalam Workshop Penguatan Taman Bacaan Masyarakat yang berlangsung di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Susukan Kab. Semarang , Selasa, 31 Agustus 2021 memaparkan hal tersebut.
“Saat ini kita telah memasuki dunia global. Kemampuan membaca dan menulis tidak hanya membutuhkan pemahaman secara tekstual, tetapi juga kontekstual. Karena itulah literasi kemudian tidak hanya berbicara tentang membaca dan menulis, tetapi multi literasi,"ujar Tirta.
Lebih lanjut, founder dari TBM Warung Pasinaon ini menyebut, pemahaman literasi dari orang per orang bisa saja berbeda. Ada banyak hal yang mempengaruhi hal tesebut, diantaranya pengalaman, nilai-nilai budaya, institusi, kompetensi bidang akademik, termasuk konteks nasionalisme.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor Gol Internasional, Usai Laga Melawan Timnas Iran
Berikut 6 jenis literasi dan contoh implementasi stimulus kegiatan di masyarakat
1. Literasi Baca Tulis
Ini adalah bagian literasi dasar yang paling dikenal oleh masyarakat. Literasi baca tulis adalah kemampuan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
Dalam implementasinya, stimulus literasi baca tulis bisa dilakukan dengan aktivitas membaca keras (read aloud), mendongeng, bedah buku, dan lain-lain.
2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi merupakan kemampuan menggunakan simbol dan angka yang berkaitan dengan matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Hal paling sederhana yang bisa dilakukan sebagai bagian dari implementasi kegiatan ini di masyaralat adalah melalui permainan anak-anak.
Bermain dakon, sunda mandha yang merupakan permainan anak dari Jawa Tengah, juga bermain kelereng, lompat tali,dan berbagai jenis permainan anak lainnya dianggap cukup efektif untuk memperkenalkan literasi numerasi sejak usia dini.
3. Literasi Sains
Literasi sains adalah kecakapan untuk memahami fenomena alam dan sosial , juga kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar hidup nyaman dan lebih baik.
Kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah dengan kreatif serta kecakapan bekerjasama dengan orang lain dan mampu berkomunikasi dengan baik adalah bagian lain dari kecakapan ini.
Betapa luasnya cakupan literasi sains ini. Jadi tak perlu Anda memaksakan diri untuk mengajak anak-anak membuat robot bila di lingkungan sekitar tak ada yang memiliki kompetensi di bidang robotika.
Baca Juga: Prof Ahmad Rofiq: Waspada Virus Zona Nyaman Daring, Harus Move On saat Kembali ke PTM
Tetapi mengajak anak-anak mengeksplorasi kampung dan melakukan pengamatan fenomena alam yang ada, itupun sudah menjadi bagian dari literasi sains.
4. Literasi Finansial
Literasi finansial berhubungan dengan pengetahuan dan kecakapan dalam mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, resiko, ketrampilan, dan motivasi dalam konteks finansial.
Literat di bidang finansial sangat penting agar kita bisa membuat keputusan keputusan efektif dalam meningkatkan kemampuan finansial.
Baca Juga: Jadi Rp 99 Ribu, Ini Alasan Pemerintah Turunkan Harga Rapid Test Antigen
Implementasi dari jenis literasi ini bisa dimulai dari melakukan bedah buku yang bersifat how to. Bagaimana Cara Membuat Kue Bolu, misalnya, dan dilanjutkan dengan praktek memasak serta berhitung harga jual dan peluang usahanya.
5. Literasi Digital
Literasi digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.
Sosialisasi gerakan anti hoaks, dan pengenalan fitur-fitur penting dan sehat, atau yang bersifat ekonomis, adalah bagian dari implementasi literasi digital yang sangat penting dan tepat dilaksanakan pada saat ini.
Baca Juga: 8 Tips Sukses Content Creators, Ini Peluang Usaha di Masa Pandemi
Era digitalisasi bagaikan pisau bermata dua. Pemanfaatan teknologi dan media informasi yang tepat berperan penting dalam mengajak orang berpikir kritis, kreatif, inovatif, cerdas memecahkan masalah, dan mampu berkomunikasi dengan lebih banyak orang di era global.
Sebaliknya, pemanfaatan yang tak tepat, atau penyalahgunaan akses digital justru berpotensi merusak generasi. Karena itu literasi digital sudah menjadi suatu kebutuhan di masyarakat.
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya memberikan pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Literasi ini menjadi penting agar masyarakat tidak kehilangan jati dirinya. Selain itu literasi budaya juga diharapkan mampu mengeliminir potensi munculnya klaim atas seni dan budaya Indonesia oleh pihak lain.
Baca Juga: Hari Ini Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Episode 1 Tayang di NET TV, Simak Jam Tayangnya
Sedangkan literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Implementasi dari jenis literasi ini, tentu saja bisa dilakukan dengan mengenalkan budaya dan kearifan lokal yang ada di lingkungan terdekat.
Baca Juga: 9 Link Twibbon Mapaba PMII dari Berbagai Kampus di Indonesia, Langsung Download Gratis
Ya, ini adalah 6 jenis literasi dasar yang wajib dimengerti. Literat di 6 bidang literasi ini, generasi milenial dijamin akan sukses taklukan dunia global.***
