PORTAL PEKALONGAN - Perkembangan batik di Kota Semarang cukup pesat, menggembirakan, dan inovatif.
Meski inovatif, tapi desain batik Semarang tetap mengacu pada kearifan lokal.
Batik Semarang juga menggunakan motif-motif kontemporer seperti Lawang Sewu, Tugu Muda, Stasiun Tawang, dan ikon Kota Semarang lainnya.
Kesimpulan itu dapat ditarik dari pemaparan tiga narasumber, yaitu Ida Noviani Setyawati Gafur (Rotary Club Semarang Kunthi), Erna Setyawati (owner Batik Pasha Semarang), dan Gunoto Saparie (KSBN Jawa Tengah) dalam kegiatan bertajuk "Bubak Batik Semarangan" di Gedung Monoduhis, Jalan Kepodang, Semarang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
Dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers, Gunoto Saparie mengatakan, ciri khas batik Semarang adalah warna yang terang. Menurut dia, dominasi warna terang itu merupakan ciri khas budaya pesisir, misalnya batik Pekalongan dan Lasem. Hal ini berbeda dari warna khas Surakarta yang cenderung gelap.
Sementara itu, Ida Noviany Setyawati memuji perkembangan batik Semarang sangat pesat. Inovasi desain dan motif begitu memikat, sehingga membuat orang tertarik memberi kepada orang tak mampu. Namun, harus diakui, sulit menemui orang yang tetap berkarya di tengah produk iklan.
Sedangkan Erna Setyawati menyatakan gembira, karena banyak even atau kegiatan tentang batik yang dilaksanakan mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, meskipun relatif tidak banyak.
Selain itu, kata Erna, komunitasnya fokus pada pelatihan dan lokakarya batik. Erna pun menjelaskan secara detil tentang filosofi dan teknis batik Semarangan.
Fashion show berlangsung lancar dan menarik. Sejumlah koleksi dari Batik Pasha pun diperagakan oleh para peragawan dan peragawati.***