Namun, lanjut dia, bahasa ini tetap eksis sebagai bahasa tutur dan berkembang secara alami.
Tak ada pakar yang merumuskan kaidah-kaidahnya.
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Volunteer FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023, Lengkap dengan Link Pendaftaran
Bahkan pelajaran bahasa Jawa di sekolah pun semua mengacu pada dialek Solo (Surakarta).
"Jika sampai sekarang bahasa semarangan masih ada, itu semata-mata karena merupakan bahasa ibu bagi para penuturnya." (bersambung)***