PORTAL PEKALONGAN - Prof Dr Imam Yahya MAg, Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Semarang menyatakan bahwa perbedaan pelaksanaan Idul Fitri di Indonesia bukan yang pertama kali, tetapi sudah sering terjadi di tengah kaum muslimin Indonesia.
"Namun demikian perbedaan ini jangan sampai memicu konflik keagamaan di tengah masyarakat," kata Prof Imam Yahya kepada redaksi portalpekalongan.com, Senin, 17 April 2023.
Menurut dia, beredarnya beberapa penolakan izin penyelenggaraan sholat Idul Fitri di beberapa daerah menunjukkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya menerapkan sikap moderasi dalam beragama.
"Untuk itu bersikap bijak dalam merespons perbedaan pelaksanaan Idul Fitri tahun ini, harus selalu didengungkan kepada seluruh masyakarat termasuk kepada seluruh aparatur negara, agar perbedaan dalam beragama adalah rahmat bukan fitnah."
Baca Juga: WASPADA!!! Inilah 6 Penyakit yang Kerap Muncul saat Lebaran
Prof Imam Yahya menambahkan, sesungguhnya perbedaan Idul Fitri bukan inti ajaran agama, yang inti adalah kewajiban ibadah puasanya yang secara fiqih bisa berbeda dalam memulai atau mengakhiri Bulan Suci Ramadhan sesuai dengan keyakinan keagamaan masing masing.
Di Pekalongan