Bijak dalam Menerima Perbedaan Idul Fitri, Prof Imam Yahya: Rahmat bukan Fitnah

- 17 April 2023, 16:51 WIB
Prof Imam Yahya
Prof Imam Yahya /Dwi Widiyastuti/Dokumen Pribadi

Baca Juga: Puasa dan Kesalehan Sosial, Prof Ahmad Rofiq: Allah Meningkatkan Pahalanya selama 40 Tahun

Bahkan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Tengah ( PW DMI Jateng ) mengeluarkan surat berisi imbauan kepada seluruh Ketua Pimpinan Daerah DMI Kabupaten dan Kota se Jawa Tengah.

PW DMI Provinsi Jawa Tengah mengajak segenap umat Islam perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perbedaan pendapat dalam hukum Islam merupakan sesuatu yang biasa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan metode dalam memahami surat Al-Baqoroh:185 tentang cara melihat hilal. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berlandaskan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal (hilal muncul secara hisab semata). Sementara itu Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI berlandaskan pada hasil hisab dan hasil rukyatul hilal pada hari yang telah ditentukan (hasil hisab dan hasil rukyah/melihat hilal).

Baca Juga: Ini Tujuan Mudikmu? Ingin Berkesan, Terhindar Macet, dan Selamat? Djoko Setijowarno: Ikuti Info BMKG - 1

2. Sesuai Pengumuman PP Muhammadiyah, Idul Fitri 1444 H akan jatuh pada hari Jumat tanggal 21 April 2023. Sedangkan menurut Kementerian Agama RI, hilal pada tanggal 20 April 2023 diperkirakan masih di bawah 3%, sehingga ibadah puasa diistikmalkan sampai tanggal 30 Ramadlan, sehingga kemungkinan Idul Fitri 1444 H akan jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

3. Jika terjadi perbedaan dalam menentukan idul fitri, seluruh jamaah masjid dimohon untuk menghormati dengan sikap toleran kepada masing masing pendapat yang berkembang di kalangan jamaah masjid. Adapun penyelenggaraan Sholat Idul Fitri 1444 H dise- suaikan dengan keyakinan jamaah di masing masing masjid untuk melaksanakankan sholat Idul Fitri di hari Jumat atau hari Sabtu.

4. Untuk menjaga sikap toleransi internal jamaah masjid di kalangan umat Islam di Jawa Tengah, kami mengingatkan para khotib untuk meneguhkan sikap moderat dalam beragama. Perbedaan pendapat di kalangan umat Islam adalah rahmah yang menjadi kekuatan dalam kehidupan umat Islam di Indonesia.

5. Kami sangat berharap, Idul Fitri 1444 H sebagai momentum silaturahmi bagi umat Islam di Indonesia dapat terselenggara dengan hidmat dan tertib. Kebersamaan umat Islam dalam mensikapi segala perbedaan pendapat menjadi kekuatan umat Islam di Indonesia sebagai ummatan wasathon (umat yang moderat) dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.***

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Imam Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah