Bijak dalam Menerima Perbedaan Idul Fitri, Prof Imam Yahya: Rahmat bukan Fitnah

- 17 April 2023, 16:51 WIB
Prof Imam Yahya
Prof Imam Yahya /Dwi Widiyastuti/Dokumen Pribadi

Fahmi mengatakan lapangan itu diperuntukkan Shalat Id yang akan digelar oleh Pemkot, sehingga tidak bisa digelar oleh Muhammadiyah. Pemkot akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat soal Shalat Id.

Baca Juga: Ada Potensi 1 Syawal 1444 H Beda, Lebaran Beda, Idul Fitri Beda, PW DMI Jateng Imbau Para Khotib ...

Surat tersebut dikirim 4 April 2023. Inti pernyataannya sebagai berikut:

"Salat Id di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi dan Masjid Agung Kota Sukabumi, di mana pelaksanaannya mengikuti hasil ketetapan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama RI tentang penentuan 1 Syawal 1444 H."

Hal ini kemudian diprotes, salah satunya oleh DPRD Jabar. Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) H Enjang Tedi, menyatakan keheranan dan kekecewaannya atas keputusan tersebut.

"Kebebasan beribadah kan hak dasar dan itu diatur oleh Undang Undang Dasar 1945. Kenapa karena seolah akan berbeda lalu tidak diberikan izin?" kata Enjang dalam keterangannya dikutip Senin (17 April 2023).

Menurut Enjang, keputusan tersebut tidak elok, karena membatasi dan seolah-olah menghalangi keinginan warga Muhammadiyah Kota Sukabumi melaksanakan shalat Ied. Sudah banyak dibicarakan, tahun 2023 ini pemerintah dan Muhammadiyah sepertinya akan berbeda dalam menentukan 1 Syawal atau Lebaran.

Di Jawa Tengah

Menyikapi potensi kemungkinan terjadi perbedaan dalam pelaksanaan Idul Fitri 1444 H, Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PWDMI) Provinsi Jawa Tengah meminta kepada Pengurus Daerah DMI Kabupaten dan Kota se Jawa Tengah agar mengajak seluruh takmir masjid turut serta secara aktif menjaga rasa aman dan ketenteraman bagi jamaah masjid khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Imam Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah