Semar menjawab kerena semua pemimpin di jagat raya ini rata-rata tidak memahami ajaran Asta Brata.
Hanoman: Apa it, Asta Brata?
Ki Semar: Asta itu artinya 8 (wolu atau delapan). Adapun Brata itu laku (tirakat)
Kemudian Ki Semar menyuruh anak keduanya, yakni Petruk untuk meminjam pusaka raja Amarta yang bernama Jimat Kalimasada dan Payung Agung Tunggul Naga untuk menyibak pedhut lelimengan yang menggelayut di langit seluruh Kerajaan Amarta.
Namun, sepulang dari Keraton Kerajaan Amarta, ternyata Petruk tidak bawa hasil.
Baca Juga: Pesawat Terbesar Dunia A380-800 Milik Emirates Airlines Mendarat di Bali, Ini Spesifikasinya
"Di sana juga ada Raja Mandura yang bernama Prabu Baladewa. Dia juga mau meminjam pusaka tersebut," jelas Petruk kepada ayahnya, Ki Semar.
Petruk mengaku bahwa dirinya sempat ribut dengan Raja Mandura Prabu Baladewa. Akhirnya Petruk pulang tanpa hasil.