PORTAL PEKALONGAN - SEMARANG - Ketua Pelaksana Pengelola MAJT (Masjid Agung Jawa tengah) Semarang, Prof KH Noor Ahmad menyatakan MAJT Semarang terbuka bagi semua calon presiden. Syaratnya mereka datang tidak dengan atribut partai politik.
"Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang terbuka untuk semua golongan termasuk calon presiden (capres) asal tidak menggunakan identitas dan bendera tertentu," jelas Ketua Pelaksana Pengelola MAJT, Prof KH Noor Ahmad.
"MAJT Semarang merupakan masjid untuk mempersatukan bangsa dan umat tanpa membedakan golongan tertentu. Kita terbuka, bila ada calon presiden mau datang ke MAJT dipersilahkan, misalnya Pak Ganjar mau sholat Jumat di sini silahkan saja. Termasuk calon presiden lainnya, Pak Prabowo dan Pak Anies Baswedan asal tak bawa indentitas serta bendera partai,” katanya, Selasa (1 Agustus 2023).
Baca Juga: MAKI Laporkan Pelanggaran Kode Etik Alexander Marwata ke Dewas KPK
Prof Noor Ahmad menyatakan MAJT secara tegas menolak adanya politik identitas di dalam masjid, karena akan akan memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa.
Indonesia identitasnya adalah Pancasila dan politik kebangsaannya adalah politik kebangsaan Indonesia sehingga tidak boleh ada politik indentitas yang menjadikan umat tereleminasi dan eksklusif.
"Insya Allah MAJT Semarang akan menjadi masjid untuk mempersatukan bangsa yang tidak akan terjebak politik identitas. Masjid ini kita jadikan sebagai sebuah kekuatan anti politik identitas," ujarnya.
Baca Juga: 20 Contoh Soal Sumatif PAI Bab 1 Kelas 1 SD MI Kurikulum Merdeka beserta Kunci Jawaban
Oleh karenanya, lanjut Prof Noor Ahmad siapa saja termasuk nonmuslim diperbolehkan masuk ke MAJT asal tidak menggunakan identitas tertentu serta tidak menggunakan bendera tertentu.