PT PLN IP Semarang PGU Menuju Proper Emas yang Kedua, Erwin: Jaga Keandalan Listrik di Semarang dan Sekitarnya

- 8 Desember 2023, 17:28 WIB
 Flavianus Erwin Putranto, Senior Manager PT PLN Indonesia Power Semarang Power Generation Unit (PT PLN Semarang PGU) menjawab pertanyaan wartawan pada door stop di sela Media Gathering PT PLN Indonesia Power Semarang PGU "Synergy for Sustainable Energy", Kamis, 6 Desember 2023.
Flavianus Erwin Putranto, Senior Manager PT PLN Indonesia Power Semarang Power Generation Unit (PT PLN Semarang PGU) menjawab pertanyaan wartawan pada door stop di sela Media Gathering PT PLN Indonesia Power Semarang PGU "Synergy for Sustainable Energy", Kamis, 6 Desember 2023. /Ali A/

PORTALPEKALONGAN.COM - Flavianus Erwin Putranto, Senior Manager PT PLN Indonesia Power Semarang Power Generation Unit atau PT PLN IP Semarang PGU menegaskan bahwa pihaknya tengah menuju raihan tertinggi, yakni Proper Emas yang kedua.

Selama ini IP PGU Semarang selalu sinergi dengan PLN distribusi dan pengatur beban otomatis untuk mengatur bagaimana delivery output dari pembangkit kita keluar. Sehingga sejauh ini tidak ada kendala yang sangat berarti.

"Kami selalu mengupayakan bagaimana keandalaan kelistrikan di Semarang dan sekitarnya terjaga dengan baik," kata Erwin.

PLTGU Tambak Lorok Semarang sudah 9 kali Proper Hijau dan 1 kali Proper Emas.

Baca Juga: 30 Soal Sumatif Beserta Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 1 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka

"Mudah-mudahan tahun ini kita bisa dapat Proper Emas yang kedua. Proper Hijau dan Proper Emas itu artinya kita sudah melewati passing grade Proper Biru. Dimana Proper Biru itu pembangkit dinyatakan 100% taat terhadap emisi dan baku mutu lingkungan. Semuanya sudah diperiksa oleh KLHK."

Semuanya, lanjut Erwin, dipastikan dan dicek dan recheck tidak melanggar batu mutu lingkungan dan terus berkoordinasi dengan masyarakat sekitar. Termasuk dengan para pemangku wilayah seperti camat, lurah, RT, RW, dan masyarakat.

"Segala macam upaya terhadap segala dampak dari usaha kita yang ada di sini dan alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan sinergi dengan baik."

Sebagaimana diketahui PTG PLN bersama anak perusahaan yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan PT Indonesia Power (IP) berhasil meraih 5 penghargaan Proper Emas dan 16 penghargaan Proper Hijau dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga: Ini Pernyataan Erwin, Senior Manager PT PLN Semarang PGU: Upayakan Tak Ada Pemadaman di Tahun Politik

"Kami sedang menuju capaian tertinggi, yakni Proper Emas kedua. Semoga dimudahkan," kata Erwin di hadapan puluhan wartawan massa cetak, televisi, dan online di Jawa Tengah dalam acara Media Gathering PT PLN Indonesia Power Semarang PGU "Synergy for Sustainable Enbergy", Kamis, 6 Desember 2023.

"Pencapaian ini adalah hal yang membanggakan dan menunjukkan komitmen kuat dari korporasi untuk senantiasa menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan aman, bersih, dan efisien serta memberdayakan masyarakat sekitar."

Dia menambahkan bahwa Proper Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

"Artinya perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan," tegasnya.

Baca Juga: 5 Contoh Majas Hiperbola ini dalam Bentuk Kalimat, Lengkap Beserta Pembahasannya

Erwin menjelaskan, di level bawahnya, yakni Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.

"Selain kita menggunakan energi bersih yaitu gas di Semarang PGU di komplek PLTGU Tambak Lorok ini, kita juga sudah menerapkan 920 kilowatt peak (kWp) itu setelah ditambah PLTS rooftop dan juga PLTS apung. Ini yang kita pakai untuk pemakaian sendiri, konsumsi listrik pembangkit, dan juga untuk hidrogen plant menjadi green hydrogen yang kita produksi di sini. Hidrogen kami manfaatkan untuk pendinginan generator dan untuk kebutuhan lainnya."

BBM Cadangan saat Emergency

Menjawab pertanyaan media, bila terjadi kekosongan bahan baku, tahan sampai berapa bulan pasokan listrik di PT PLN Indonesia Power Semarang Power Generation Unit, Erwin menjelaskan bahwa dalam emergency case, pihaknya punya BBM cadangan yang akan dioperasikan saat emergency?

"Emergency itu kita jaga di atas 10 hari. Tapi tentu saja gangguan pasokan energi primer gas itu bisa kita minimalisasikan. Sebab, 4 sumber bahan baku yang berlainan. Jika salah satu gangguan, masih ada yang lain. Jadi masih tetap andal jadi hampir bisa dipastikan bahwa pengoperasian dengan bahan bakar minyak hampir tidak kita lakukan, kecuali sumber dari ketiga bahan baku itu bermasalah," ujarnya.

Baca Juga: Mulai Bertugas di Indonesia, 10 Duta Besar Negara Sahabat Serahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Jokowi

Hemat Rp600 Jutaan/Tahun

Terkait penggunaan PLTS bisa menghemat berapa konsumsi gas, Erwin menjelaskan bahwa penggunaan PLTS ini sifatnya untuk mengurangi pemakaian sendiri listrik yang dihasilkan pembangkit.

"Contohnya penerangan, pompa-pompa kecil segala macam dan juga termasuk hydrogen plant. Dalam setahun, kami bisa menghemat Rp600 jutaan jika dirupiahkan."

Warga terpencil di pinggiran Kebun Teh Medini, pada perbukitan di Kecamatan Limbangan, tepatnya Dusun Candi Promasan, Desa Ngesrep Balong, Kendal, saat ini sudah manfaatkan Listrik Mikrohidro.

Baca Juga: Intip Cerita Nucha Bachri dan Ario Pratomo, Temukan Kebahagiaan Melalui Self-Care di Shopee 12.12 Birthday

Dusun Promasan berjarak 15 kilometer dari pusat pemerintahan Desa Ngesrep Balong. Untuk menjangkaunya, harus melalui jalan berkelok menyusuri perbukitan dan bebatuan.

Berada di tengah perkebunan teh Medini, dusun ini seperti benar-benar terisolasi, perkampungan dihuni 18 kepala keluarga mayoritas menjadi pemetik teh.

"Di Ngesrep Balong, ada dua kapasitas itu, 1000 watt dengan 3000 watt. Di sana itu yang dipakai untuk drying coffee, kemudian penerangan dan juga untuk pengolahan cafe yang ada di sana. Satu-satunya cafe yang ada di Jateng dengan memanfaatkan listrik mikrohydro. Mudah-mudahan bisa menjadi percontohan bagi yang tempat lainnya," katanya.

Saling Membutuhkan

"Kami sadar bahwa pengelolaan unit pembangkit ini tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Kami saling membutuhkan. Masyarakat membutuhkan kami, terutama terdampak di ring 1. Masyarakat sekitar kami yang sudah kita anggap sebagai keluarga sendiri di sini. Kami sama-sama menghadapi kondisi di Semarang Utara dengan banjir rob-nya."

Erwin menambahkan, di Semarang Utara yang dibutuhkan adalah ketahanan pangan. Maka pihaknya berkolaborasi, bersinergi, membangun ketahanan pangan di tengah-tengah masyarakat antara lain di RW 9 dan RW 15 Kelurahan Tanjung Emas.

Baca Juga: Soal Penyakit Pneumonia, Mbak Ita Minta Dinkes Kota Semarang Lakukan Ini

"Di sana kami membuat pertanian perkotaan. Kami juga memasang pembangkit listrik tenaga surya untuk sistem penyiraman otomatis, irigasi otomatis, termasuk penerangan yang ada di sana. Sudah beberapa kali panen baik lele maupun tanaman-tanaman yang hasil olahan pertanian perkotaan. Ini bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan di sana."

Menurut Erwin, protein dari lele, hasil budidaya masyarakat sudah dimanfaatkan untuk berbagai olahan. Antara lain menjadi biskuit, dipakai untuk mengurangi stunting di wilayah tersebut.***

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x