Soal Penyakit Pneumonia, Mbak Ita Minta Dinkes Kota Semarang Lakukan Ini

- 8 Desember 2023, 00:22 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. /portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Penyakit pneumonia yang menyerang sistem pernapasan diketahui sudah merebak di Tiongkok dan banyak menimpa anak-anak.

Lantaran hal itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan monitor ketat terhadap penyakit ini.

Meski belum ada laporan resmi soal kasus ini dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), namun penyakit yang satu ini sudah ada mengingat sebelumnya juga Indonesia menjadi salah satu negara yang terserang pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tingkatkan PAD, Pemkot Semarang Ambil Langkah ini

Sehingga risiko penyebarannya secara masif di Indonesia tentu sangat dimungkinkan terjadi, terutama pada anak-anak.

Sementara itu, Mbak Ita sapaan akrab Hevearita, mendorong agar Dinkes bisa melakukan tahapan-tahapan pencegahan agar masyarakat terhindar dari pneumonia.

“Kami sedang minta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk mencari informasi terkait pnemonia. Kalau gak salah menyerang paru-paru, sehingga saya minta untuk dicari informasi kemudian bagaimana langkah-langkah dari Kota Semarang melalui dinas kesehatan. Tapi sampai sekarang juga Pak Hakam (Kepala Dinkes Kota Semarang-red) belum melaporkan atau belum ada hal-hal yang terkait dengan pneumonia di Kota Semarang,” ujarnya, Rabu (6/12/2023).

Selain pneumonia, kata Mbak Ita, di awal musim penghujan ini masyarakat juga diminta untuk waspada terkait penyakit demam berdarah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan Leptospirosis.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.

Baca Juga: Sempat Tuai Kontroversi, Program Masak Nasi Goreng Mbak Ita Kini Dipuji Ketua ICA Jateng

“Kalau sekarang ini malah concernnya ke masalah demam berdarah, diare ISPA, leptospirosis. Jadi ini yang waspada karena ini musim hujan ya sepertinya iklim ini fluktuatif. Jadi kita harus siaga,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengaku bersyukur jika saat ini belum ditemukan kasus pneumonia.

Dia menyebut jika virus itu banyak terjadi di negara yang memiliki kelembapan tinggi. Apalagi saat musim hujan dan musim dingin banyak virus dan bakteri yang tumbuh.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar masyarakat bisa senantiasa menjaga kesehatan. Khususnya anak-anak apabila mengalami demam tinggi dan batuk agar bisa segera melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Segini Alokasi Dana Transfer Umum Pemerintah Pusat untuk Pemkot Semarang

“Makan bergizi dan konsultasi sama dokter. Kita juga meningkatkan kewaspadaan terutama perjalanan luar negeri, kemudian kedua jika ada gejala demam tinggi batuk seperti tanda Covid segera datang ke fasilitas kesehatan bisa ke puskesmas untuk dilakukan swab,” ucap dia.

Di sisi lain, pneumonia dan Covid adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Untuk Covid yang menyerang adalah virus sedangkan pneumonia yakni jamur atau bakteri.

“Bisa sangat menyerang anak. Jadi jika mulai flu dan pilek langsung konsultasi saja ke rumah sakit atau puskesmas,” imbuhnya.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x