Penyebab Anak Terlambat Bicara, Ciri-Ciri dan Cara Mencegahnya

5 Februari 2023, 19:43 WIB
Ilustrasi Penyebab Anak Terlambat Bicara, Ciri-Ciri dan Cara Mencegahnya /Pexels/Tatiana Syrikova

PORTAL PEKALONGAN - Pada usia dua tahun, anak diharapkan telah mampu berbicara, setidaknya mengucapkan kalimat yang terdiri dari dua kata. Namun, kecepatan seorang anak dalam belajar bicara berbeda satu sama lain. Sebetulnya terdapat tanda-tanda perkembangan pada usia tertentu yang perlu dicapai sebelum anak mampu berbicara dengan lancar.

 

Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab anak terlambat bicara, diantaranya: kelainan bentuk organ penghasil suara, gangguan pendengaran, gangguan perilaku, gangguan perkembangan umum, specific language imparment, disabilitas intelektual, kurang stimulasi, masalah psikososial dan penyebab lainnya.

Diagnosis penyebab terlambat bicara pada setiap anak tentu berbeda-beda. Sehingga jenis penanganan dan lama terapi juga berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan kondisi masing–masing anak.

Sebagai contoh, penanganan anak yang terlambat bicara karena gangguan pendengaran. Pada kasus ini, disarankan agar anak memakai alat bantu dengar sejak dini, di samping terapi wicara dan terapi lain apabila dibutuhkan. Semakin dini dilakukan penanganan, diharapkan hasil yang dicapai akan maksimal.

Dilansir Portalpekalongan.com dari akun media sosial Instagram @ummusyujaa_rini, para orang tua harus mengenali ciri-ciri gangguan perkembangan bicara pada anak. Terlebih para orang tua juga harus mengetahui bagaimana cara mencegah terlambat bicara pada anak. Sebab deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat berpengaruh untuk tumbuh kembang anak.

Baca Juga: 6 Titik Pijat Ampuh Atasi Sakit Kepala, Redakan Ketegangan, Leher Kaku, hingga Mata Lelah

Ciri-Ciri Gangguan Perkembangan Bicara pada Anak

 

Ilustrasi Ciri-Ciri Gangguan Perkembangan Bicara pada Anak

1) Kenali tanda bahaya gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak, yaitu :

2) Tidak bersuara sama sekali sampai usia 6 bulan

3) Tidak mengoceh babbling sampai usia 12 bulan

4) Tidak ada satu kata yang bukan mengoceh atau meniru ucapan orang lain pada usia 16 bulan

5) Tidak mampu menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap benda pada usia 20 bulan

6) Kurang mampu berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan

7) Tidak mampu membuat frase yang bermakna setelah usia 24 bulan

8) Orangtua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan

9) Sering mengulang ucapan orang pada usia 30 bulan

10) Respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi

11) Hilangnya kemampuan bicara yang sebelumnya telah tercapai.

Baca Juga: 7 Cara Alami Atasi Ketombe dan Rambut Rontok, Ada Bahan Dapur Juga, Lho!

Bagaimana Pencegahan Terlambat Bicara Pada Anak?

 

Ilustasi Cara Mencegah Terlambat Bicara Pada Anak

Dalam banyak kasus, kuncinya ada pada stimulasi perkembangan yang baik dan ketepatan waktu dalam menemukan tanda awal penyimpangan perkembangan anak. Sayangnya, beberapa keadaan yang menyebabkan terlambat bicara terjadi sejak lahir bahkan sejak dikandungan, sehingga membutuhkan penanganan sedini mungkin. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan atau cara mencegah terlambat bicara pada anak:

1) Stimulasi Perkembangan Bicara Anak


Stimulasi perkembangan bicara dan bahasa dapat dilakukan sejak dini. Contohnya adalah melalui kegiatan membaca dengan suara jelas, mengajak bayi dan anak bercakap-cakap, memberi respon terhadap ocehan bayi dengan kata-kata sederhana atau menjawab pertanyaan.

 

2) Pahami Tahap Perkembangan Normal Pada Anak


Salah satu sumber yang dapat dijadikan sebagai acuan adalah buku kesehatan anak yang memuat data kelahiran, berat badan, dan rekam imunisasi yang diberikan segera setelah anak lahir. Rata-rata buku itu memuat panduan perkembangan normal dan stimulasi pada anak.

Baca Juga: Cara Cegah Stunting Pada Anak, Tak Harus Mahal, Manfaatkan Protein Hewani Lokal yang Ada di Daerahmu

3) Lakukan Pemeriksaan Rutin


Lakukan pemeriksaan deteksi dini gangguan perkembangan secara berkala di fasilitas kesehatan. Deteksi ini dapat dilakukan pada hari ketiga setelah bayi lahir.


Ketika hal ini tidak terjadi, misalnya apabila pada usia 1 tahun masih belum mengoceh babbling, ada baiknya berkonsultasi ke dokter anak agar dapat dilakukan penilaian dan pemeriksaan lebih lanjut.***

 

Editor: Leni Nurindah Lailatul Fitriana

Sumber: Instagram @ummusyujaa_rini

Tags

Terkini

Terpopuler