Portal Pekalongan - Momen penyambutan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, grup band CRID feat Anto Baret rilis lagi mengangkat mitologi tersebut di lagu terbaru mereka yang berjudul Honocoroko.
Dapun soft launching lagu Honocoroko yang dibikin oleh Grup band CRID feat Anto Baret akan dilakukan di acara tumpengan kecil pada Minggu, 18 Juli 2021 di Jalan Kalipasir No. 16 Cikini, Jakarta Pusat.
Lagu Honocoroko akan dilakukan oleh vokalis CRID Pipi Fitriansyah. Grup band CRID feat Anto Baret membikin lagu ini karena tertarik dengan kisah legenda Ajisaka.
Pipit Fitriansyah, Vokalis CRID mengatakan lagu Honocoroko mengangkat kepribadian Ajisaka. Dalam mitologi Jawa, sosok Ajisaka merupakan bentuk kesetiaan para abdi dalam mengemban janji dan melaksanakan amanah, walau nyawa mereka sebagai taruhannya.
Ironinya, di kehidupan sekarang ini kesetiaan terhadap tatanan dan aturan sebagai kesepakatan bersama yang seharusnya dijalankan dalam hidup bermasyarakat malah dilanggar.
“Sebagai contoh kecilnya saja, bagaimana sulitnya menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di masa pandemi ini, karena masih ada orang yang tidak percaya pandemi sedang melanda dunia,” kata Pipit Fitriansyah saat diwawancarai pada Kamis, 15 Juli 2021.
Pipit Fitriansyah juga mengatakan, kasus korupsi yang masih banyak ditemukan merupakan bentuk pengkhianatan. Dalam kehidupan beragama kesetiaan ini berarti takwa, yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya yang harus dilaksanakan sampai tutup usia.
Baca Juga: Atta Halilintar dan Syahrini Sampaikan Duka Cita Kepada Krisdayanti, ‘Turut Berduka Mimi’
Lagu Honocoroko menginspirasi dan memberi motivasi tentang itu semua. Hikmahnya untuk menyadarkan kita bahwa kesetiaan itu harus dipunyai oleh masing-masing individu sebagai jati diri, untuk mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.
Lagu Honocoroko yang ditulis Pipit Fitriansyah bersama Amir Roez, terinspirasi dari video Soeharto (Presiden RI ke-2) yang menjelaskan makna dan filosofi dari Honocoroko yang begitu luar biasa. Tapi seakan sudah dilupakan oleh generasi saat ini, khususnya pada generasi muda. Seperti keluhan pada anak-anak Sekolah Dasar, mereka tidak menyukai mata pelajaran bahasa daerah yang di dalamnya ada materi huruf Jawa, Honocoroko.
“CRID merilis lagu Honocoroko sebagai upaya untuk menjaga, melestarikan budaya di era Revolusi Industry 4.0 (RI 4.0),” kata Pipit.
Melalui lagu Honocoroko, memberi pesan untuk kembali ke nilai-nilai budaya sebagai jati diri bangsa di era milenial ini, dengan menyebarkan nilai-nilai kesetiaan sejati seperti yang dimiliki Ajisaka.
“Lagu Honocoroko adalah lagu yang mempunyai jiwa dan nafas ‘Indonesia Banget’. CRID akan mengumandangkan nilai-nilai budaya lewat karya-karya lagu yang menjadi ciri khasnya,” kata Pipit Fitriansyah.***