Wali Paidi Episode 22 Ibarat Semak Belukar dan Pohon, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

- 9 Januari 2022, 17:05 WIB
Ilustrasi pohon - Wali Paidi Episode 22 Ibarat Semak Belukar dan Pohon, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi pohon - Wali Paidi Episode 22 Ibarat Semak Belukar dan Pohon, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /pixabay/umutavci

"di.. (wali paidi), semak belukar kalau yang merawat itu seorang gembala, maka akan jadi makanan ternak semua, tapi kalau yang merawat itu seorang tabib maka semak belukar itu bisa jadi obat,"

Baca Juga: Wali Paidi Episode 16 Rumus Menjadi Santri, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Sejak itu Wali Paidi mulai memperhatikan anak anak nakal yang kehilangan arah tersebut, Wali Paidi berjuang mengorbankan waktu bahkan uang demi untuk menemani mereka.

Sesampai dirumah mas kyai, Wali Paidi lansung disuruh masuk ke kamar mas kyai dan setelah nyeruput kopi, mas kyai bertanya kepada Wali Paidi.

"Bagaimana pendapatmu tentang yayasan yayasan yang aku bentuk selama ini?,"

Wali Paidi menjawab dengan terus terang.

"80 persen mubazir mas, sedang mubazir itu senjatanya setan mas, hehehe, orang orang yang mas kyai percaya selama ini banyak yang tidak paham dan keliru memahami apa yang mas kyai perintahkan, mereka merasa sudah mengerti dan merasa bangga dengan amanat yang mas kyai berikan,"

"Benar apa yang kamu ucapkan, kalau memang kamu berpendapat seperti itu kamu harus ikut bertanggung jawab untuk membantu membetulkan yayasan yayasan yang aku bentuk selama ini, supaya berjalan di rel yang benar dan lurus," jawab mas kyai.

"Inggih mas kyai," jawab Wali Paidi dengan berat.

Mas kyai tersenyum melihat Wali Paidi yang agak keberatan dengan tugas yang ia berikan, mas kyai tahu kalau beban Wali Paidi sekarang menjadi semakin berat, karena mengarahkan santri yang ahli ilmu itu lebih sulit dari pada mengarahkan para anak anak nakal atau santri yang bodoh.

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah