Network
PORTAL PEKALONGAN – Di era digitalisasi teknologi ini, kegiatan bisnis online memang sangat marak.
Bisnis online menjadi salah satu pilihan khususnya bagi ibu rumah tangga, dengan berbagai aktivitas pekerjaan tetapi tetap bisa menghasilkan meski dari rumah.
Namun sebagai seorang istri atau ibu rumah tangga yang memutuskan untuk menjadi pebisnis online harus tahu cara ini, “Tidak ber HP melulu tapi tetap mengasilkan cuan.”
Ibu-ibu para pebisnis online harus bisa mengubah mindset bahwa bisnis online tidak melulu memegang Hp.
Harus bisa mengubah asumsi bahwa ketika terjun ke dalam bisnis online, tidak akan menghasilkan cuan kalau tidak mantengin HP.
Akan kehilangan pelanggannya apabila tidak mantengin HP.
Sehingga yang dilakukan hanyalah menunggu pesan masuk (inbox) dari pelanggan, membalas semua pesan secara cepat (fast respons).
Dengan dalih semua musti ditanggapi secara cepat (fast respons) agar pelanggan bahagia (happy).
Apalagi menjakankan bisnis online sendirian tanpa seorang asisten.
Maka harus melototin gadget sendirian sepanjang waktu.
Sehingga hal tersebut terlalu banyak membuang waktu, pekerjaan lain menjadi teledor dan lupa ada hal yang menunggu dan harus diurus yaitu suami dan anak.
Bisa jadi hal tersebut membuat suami mengeluh, semenjak istrinya berbisnis online, istrinya tidak pernah lepas dari HP.
Oh tidakkkkk.!
Dilansir portalpekalongan dari Kanal Youtube Rumah Teh Iin, milik Indari Mastuti seorang penulis dan pebisnis online.
Indari Mastuti mengungkapkan bahwa berbisnis online tidak harus mantengin HP sepanjang waktu: “tentukan saja kapan waktu fast respons dan slow respons-nya,” ungkapnya.
Mendapati fenomena di lapangan yang demikian, Indari Mastuti meminta para ibu-ibu pebisnis online untuk menentukan sediri waktu onlinenya, kapan harus fast dan slow respons.
Tentukan saja misalnya, fast respons pukul 09.00-12.00 WIB. Slow respons di luar jam itu karena mengerjakan hal lain di luar bisnis.
Kecuali kalau sudah punya asisten online yang dibayar untuk aktivitas bisnis online maka fast respons dapat dilakukan sepanjang waktu kerja misal jam 08.00-17.00.
Di jam-jam fast respons tersebut, selain untuk komunikasi dengan pelanggan juga sambil merawat social media yang ada, misalnyaa posting konten, posting testimoni dan membuat postingan terjadwal (schedulling) dan lain-lain.
Lalu bagaimana mensiati agar pelanggan paham dengan jam-jam fast respons dan slow respons tersebut?
1. Buat flyer yang berisikan jam-jam fast respon dan dijadikan profil picture di whatsapp, facebook, instagram atau media sosial lainnya yang digunakan.
2. Mulai menggunakan pesan berbalas otomatis. Sehingga sewaktu jam-jam slow respon dan ada pesan belum terbalas, pesan otomatis tersebut akan memberikan balasan secara otomatis.
Misalnya misal: hai mak, aku lagi sibuk di dapur dulu yaaaak, ntar pas fast respon aku balas yaaa, pleaaaseeee, love you maaak.. yang baca pasti tetap happy meski sedang slow respons.
3. Segera membalas pesan belum terbalas di jam-jam fast respon, bisa dengan balasan manis: haiii cin, maafkan baru respon ya, maklum mamak-mamak. Oh ya, orderanmu aku proses sekarang yaaaa. Manis kan?
4. Gunakan postingan terjadwal (scheduling), untuk aplikasi facebook, telegram dan lainnya. Kita bisa menuliskan konten-konten dan kemudian kita set jam tayangnya.
Baca Juga: Kasus Amaq Sinta Bunuh Dua Begal Jadi Tersangka, Polda NTB Akhirnya Hentikan Penyidikan
Indari Mastuti terus mengajarkan para kepada para pebisnis online, khusunya ibu rumah tangga. Mereka harus punya manajemen waktu kapan slow dan fast respon. Hal itu wajib dimiliki.
Agar bisnis online tetap menghasilkan tapi tidak merenggut waktu untuk keluarga.
Baca Juga: Kajian Ramadhan Ustadz Hanan Attaki Alquran sebagai Penyembuh Hati atau Jiwa
Pebisnis online yang memposting banyak jualannya dan bisa melakukan interaksi di semua status dan media sosialnya, ini memang bagus untuk menaikkan pendapatan.
Tapi karena kesibukan ibu rumah tangga sangat banyak, bukan hanya persoalan bisnis online. Maka tidak ada salahnya mecoba cara ini.
“Tapi sekali lagi, yang kita butuhkan adalah manajemen waktu.” ungkapnya.
Semoga bermanfaat. ***
