Network
PORTAL PEKALONGAN – OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah salah satu penyakit gangguan mental atau gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran dan perilaku yang berulang. Gangguan OCD ini tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan bisa menyerang anak-anak dan menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan.
Anak dengan OCD mungkin akan melakukan suatu perilaku secara berlebihan, contohnya mencuci tangan secara berlebihan. Selain itu, anak yang mengalami OCD biasanya juga memiliki ketakutan secara berlebihan terhadap sesuatu, contohnya takut ketika menyentuh benda yang kotor.
Untuk mengurangi gejala OCD pada anak, penting untuk menjaga rutinitas yang normal pada anak dengan gangguan OCD, terlebih ketika anak beranjak tumbuh besar. Rutinitas ini juga akan membantu anak untuk mengatasi kecemasan berlebih yang dirasakan.
Gejala OCD pada Anak
Sebelum terlambat, penting untuk mengetahui gelaja OCD pada anak. Dilansir Portalpekalongan.com dari akun media sosial Instagram @@ummusyujaa_rini, berikut adalah gejala OCD pada anak:
1) Memikirkan hal yang mungkin terjadi secara terus menerus sehingga menimbulkan kecemasan
2) Mengucapkan hal yang sama berulang-ulang, baik secara lisan maupun tertulis
3) Melakukan hal yang sama berulang-ulang, misalnya cuci tangan, mengatur tata letak benda, mengecek hal yang sama berulang-ulang
4) Untuk mengurangi rasa cemas, mereka harus melakukan sesuatu berulang-ulang dan berdasarkan peraturan yang sudah ada
Gejala-gejala OCD yang terjadi pada anak tersebut dirasakan karena mereka merasa dengan melakukan hal tersebut secara berulang-ulang akan membuatnya lebih nyaman dan aman. Selain itu, anak akan merasa terlindungi dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi menghampirinya.
Baca Juga: Doa Harian: Doa Memohon Ampun Atas Banyaknya Dosa dan Kedzaliman yang Pernah Diperbuat
4 Langkah Efektif Mengatasi OCD pada Anak
OCD pada anak tidak boleh dibiarkan. Penanganan yang tepat dibutuhkan untuk mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Terdapat 4 langkah efektif untuk mengatasi OCD pada anak. Langkah ini bisa dipilih dan dikombinasikan berdasarkan rekomendasi terapis.
1. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif OCD pada anak bekerja untuk membantu anak-anak menghadapi hal-hal yang memicu kecemasan secara terstruktur, bertahap, dan pada lingkungan yang aman. Melalui terapi perilaku kognitif, terapis akan menjelaskan pada anak apa itu OCD dan seperti apa gejalanya. Setelah anak memahami kondisi yang dialaminya, terapis kemudian akan membantunya untuk belajar menghadapi gangguan ini. Dengan menghadapi pemicunya, anak-anak belajar untuk mentolerir kecemasan mereka dan seiring waktu, kecemasan pun otomatis berkurang.
2. Terapi Keluarga
Terapis keluarga adalah salah satu metode mengatasi OCD pada anak dengan melibatkan orang tua. Keterlibatan orang tua sangat penting dalam terapi OCD anak. Bukan hanya mengawasi anak, orang tua memiliki kewajiban untuk mempelajari cara terbaik menanggapi perilaku OCD pada anak. Sehingga orang tua pun mampu memberikan pengawasan dan keterampilan yang anak pelajari dalam masa terapi.
3. Perawatan Intensif
Ketika gejala OCD pada anak dinili sudah sangat mengganggu aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari, maka perawatan yang lebih intensif mungkin dibutuhkan. Perawatan intensif ini mungkin mengharuskan anak menjalani rawat inap di rumah sakit atau menjalani sesi terapi beberapa kali dalam seminggu.
4. Pemberian Antibiotik
Kebutuhan anak yang mengidap OCD mungkin dapat berbeda-beda tergantung seberapa parah gejala yang mereka alami. Mungkin ada anak yang hanya perlu menjalani terapi kognitif, namun ada pula yang harus menjalani perawatan intensif hingga pemberian antibiotik. Pada anak-anak dengan kasus OCD yang lebih parah, mungkin harus ditangani dengan pemberian antibiotik. Obat antidepresan akan diberikan untuk membantu mengurangi kecemasan pada anak. Bila orang tua khawatir anak mengalami tanda-tanda OCD, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisinya.
Demikian informasi mengenai OCD pada anak, gejala dan 4 langkah efektif untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat.***
