Simak Hubungan KLB Hepatitis Akut Pertama di Alabama dengan Covid 19 Hingga Akhirnya Waspada di Indonesia

3 Mei 2022, 17:52 WIB
Kasus Pertama KLB Hepatitis Akut di Alabama /Sari Agustia/Canva

PORTAL PEKALONGAN - Kasus pertama Hepatitis akut terjadi di Alabama pada kurun waktu Oktober hingga November 2021 dan tidak ada hubungan dengan Covid 19.

Sembilan anak diduga terinfeksi Hepatitis akut yang penyebabnya masih misterius di Alabama. Mereka ini tak pernah menderita Covid 19 sebelumnya, hingga akhirnya Kemenkes menyatakan sebagai waspada KLB di Indonesia.

Dari laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) diketehui detail dari sembilan kasus di Alabama ini menjadi KLB Hepatitis akut. Di Indonesia sendiri baru saja diberlakukan waspada Hepatitis akut.

Baca Juga: Tidak Siap Ada Pandemi Baru, Kemenkes Ungkap Waspada KLB Hepatitis Akut yang Menyerang Anak

Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022 lalu.

Dari kesemua kasus KLB yang terjadi di Alabama, semua liver anak terdeteksi sesuatu yang tidak biasa. Dari semua dugaan, virus Covid 19 atau Adenovirus yang diduga terbesar.

Setelah melalui tes, CDC mengumumkan kalau kesembilan anak-anak, 7 perempuan dan 2 lelaki, tersebut positif Adenovirus dan negatif Covid 19. 

Baca Juga: Kemendagri: Tren Covid 19 Sudah Menurun, Jaga Tidak Naik Pasca Idul Fitri

Beberapa ahli sebelumnya berspekulasi kalau virus Covid 19 sudah bermutasi menyebabkan KLB Hepatitis akut, yang sudah terlaporkan kasusnya 20 di USA dan lebih dari 100 total kasus dunia.

Dr Kathryn Smith, dokter ahli hepatologi transplantasi anak dari Johns Hopkins University mengatakan sampai saat ini Adenovirus belum terkonfirmasi penyebab dari KLB Hepatitis akut dan virus ini pun sangat langka.

Tidak ada hubungan geografi antara para kasus. Namun, diketahui semuanya berada dalam penanganan pihak nakes Alabama. Dua di antaranya butuh transplantasi hati dan sembuh.

Diketahui juga dari 5 anak berusia dua tahun atau kurang, 1 anak berusia antara 3-4 tahun, dan 3 anak berusia 5-6 tahun.

Enam anak datang dari ras Hispanik-putih, sedangkan tiga lainnya bukan.

Baca Juga: Kapan Endemi Covid 19 di Indonesia? Simak Bocoran dari Jokowi

Gejala yang diderita umumnya muntah da diare, dengan sebagian besar mengalami demam.

Setelah diperiksa lebih lanjut, 8 dari 9 anak menderita scleral icterus, di mana menyebabkan area putih di mata berubah jadi kuning.

Enam dari 9 anak menderita jaundice, di mana kulit dan area putih di mata jadi kuning.

Penderita pun diberikan tes PCR untuk memastikan apakah ini sumber yang sama dengan Covid 19.

Ternyata semua sudah dikonfirmasi memiliki Adenovirus, bukan Covid 19. 

Baca Juga: Wow! Mulai 1 Mei 2022 Tak Ada Tes COVID-19 untuk Pelancong Malaysia

Nakes di wilayah Wisconsin mengonfirmasi ada empat kasus terdeteksi di sana. Ada juga pasien meninggal dunia disebabkan Adenovirus.

Gejala paling umum Adenovirus adalah macam sakit flu biasa. Kemudian jika masih berlanjut akan masuk ke tahap pneumonia.

Adapun dr. Kathryn Smith menyakini bahwa Adenovirus sebenarnya bukan kasus berat.

Dia menambahkan bahwa Adenovirus kebetulan saja di temukan dalam kasus ini karena tak ada sampel tisu Adenovirus di liver penderita.

Baca Juga: Adab Dan Doa Menjenguk Orang Sakit Ketika Pandemi Covid-19, Ustadz H Solihan: Tunaikan Hak Sesama Muslim

Demikian, KLB yang pertama di Alabama kemudian waspada jangan sampai merebak di Indonesia. Bukan karena Covid 19.***

Editor: Sumarsi

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler