PORTAL PEKALONGAN - Uang rupiah tahun emisi (TE) 2022 meraih penghargaan seri uang kertas baru terbaik pada Currency Award ke-17 yang diadakan oleh International Association of Currency Affairs (IACA) tahun 2023, di Meksiko. Acara tersebut diselenggarakan pada Selasa, 16 Mei 2023.
Pada penghargaan kriteria penilaian mencakup inovasi serta keunikan fitur keamanan, integrasi unsur sejarah dengan konten lokal yang berkaitan dengan negara penerbit, efektivitas integrasi fitur keamanan dan juga estetika wujud dan desain uang kertas.
Baca Juga: Bertemu Habib Luthfi, Menhan Prabowo Dukung Perbaikan Monumen Perjuangan di Pekalongan
Melalui perhelatan tersebut, kompetensi Peruri sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan uang sudah terbukti melalui perolehan penghargaan tingkat dunia.
Baca Juga: Tiket Konser Coldplay di Jakarta Dua Hari Habis, Polisi Mencium Dugaan Penipuan
"Pembaruan unsur fitur-fitur sekuriti yang melekat dalam uang rupiah merupakan bukti nyata bahwa Peruri terus meningkatkan kapabilitasnya sebagai banknotes printer kelas dunia, sehingga berhasil membawa uang rupiah mendapat afirmasi dari dunia Internasional sebagai uang kertas yang berkualitas," kata Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dikutip Portalpekalongan.com dari Antara.
Uang rupiah TE 2022 dilengkapi dengan inovasi dan penguatan sehingga uang rupiah mudah dikenal, sulit untuk dipalsukan, dan mempunyai masa edar yang lebih lama.
Keberhasilan tersebut menjadi lanjutan dari raihan sebelumnya, yang mana pada Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia, pecahan Rp75 ribu mampu menjadi salah satu finalis best commemorative di IACA 2022.
Peruri selalu mengutamakan upaya yang terbaik dalam percetakan uang, diantaranya melakukan peningkatan pada kualitas fitur keamanan, mengadakan riset teknologi pencetakan uang kertas terkini, dan melakukan pemutakhiran teknologi permesinan.
Dalam ajang IACA, uang rupiah mampu bersaing dengan empat finalis lainnya, seperti Bank Sentral Costa Rica, Bank Sentral Meksiko, Bank Sentral Filipina, dan Bank Sentral Bahamas.***