Madinah dan Fondasi Peradaban Manusia, Prof Ahmad Rofiq: Berasal dari Kata Tamaddun yang Artinya Ini ...

- 22 Juni 2022, 11:52 WIB
 Prof Ahmad Rofiq dan jamaah asal Indonesia mengikuti halaqah pengajian di Masjid Nabawi.
Prof Ahmad Rofiq dan jamaah asal Indonesia mengikuti halaqah pengajian di Masjid Nabawi. /Ali A/

 

PORTAL PEKALONGAN - Madinah adalah nama baru dari Rasulullah Saw.

Dahulu Bernama Yatsrib, Rasul Saw ganti dengan Madinah, berasal dari kata mudun atau tamaddun artinya peradaban.

Rasulullah saw menegaskan, bahwa Madinah adalah kota suci kedua setelah Mekah.

Karena itu, pimpinan negara disebut dengan Khadimul Haramain atau pelayan kedua tanah suci.

"Dari Madinah-lah, Rasulullah Saw meletakkan fondasi peradaban manusia," kata Prof Ahmad Rofiq, Guru Besar dan Direktur Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem Mobile Legends Rabu 22 Juni 2022, Ayo Klaim Banyak Diamond dan Skin Hero dari Moonton!


Karom I Jamaah Haji Kloter 16-SOC, 1443 H - 2022 M itu menambahkan, ayat-ayat yang diturunkan pada periode Madinah, lebih banyak mengatur soal tatanan hukum, pemerintahan, sosial ekonomi, dan politik secara substantif.

"Karena perjuangan Rasulullah saw selama kurang lebih 12 tahun di Mekah, karena tidak ada dukungan dari kekuasaan pada saat itu, kendala yang Rosul Saw hadapi sangat berat."

Satu sumber menyebutkan, hingga menjelang hijrah, baru mendapat pengikut kira-kira 200 orang.

"Namun setelah hijrah, setelah Beliau meletakkan fondasi akidah melalui pembangunan Masjid Quba, Rosul Saw membangun Masjid Nabawi asy-Syarif. Dari sinilah Beliau mengendalikan satu komunitas yang satu (ummatan wahidatan) yang bermetamorfosis dan mengejawantah menjadi suatu negara-bangsa (nation-state)," jelas Koordinator Wilayah Indonesia Tengah MES Pusat ini.

Prof Ahmad Rofiq yang juga Ketua DPS Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang ini menegaskan, sebagai dasar konstitusi untuk mengawal kehidupan masyarakat Madinah, dengan tatanan yang baru, Rosul Saw menyiapkan Dustur atau Mitsaq atau Risalah Madinah atau Piagam Madinah.

Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem Genshin Impact GI Terbaru Rabu 22 Juni 2022, Buruan Klaim Primogem, Mora dan Ore Gratis!

Ada 47 poin dalam Piagam Madinah yang hingga sekarang ini bisa dikaji, dianalisis, dan diambil pelajaran penting di dalamnya di dalam mengawal tata kelola pemerintahan yang mengintegrasikan antara urusan menjaga agama (hirasah al-din) dan mengatur urusan dunia (siyasah al-dunya).

Menurut beberapa sumber, Madinah memiliki kelebihan dan keutamaan.

Di antaranya:

Pertama, Madinah adalah tempat kota hijrah Nabi Muhammad Saw dari Kota Makkah;

Kedua, Madinah adalah Tanah Haram dan tempat yang aman. Dajjal pun tidak masuk ke dalamnya;

Ketiga, Rasulullah banyak mendoakan Madinah. Terdapat banyak berkah yang berlipat ganda seperti yang terdapat di Makkah;

Keempat, Madinah dan Makkah dapat menggantikan posisi Masjid Al-Aqsha bagi orang yang bernadzar untuk melaksanaan shalat atau itikaf di Masjidil Aqsha. Tidak ada yang dapat menggantikan selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi;

Kelima, dosa kecil di Madinah dicatat sebagai dosa besar.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Bawang Putih, Dijamin Gagal Diet

Hal itu berdasarkan sabda Rasullah Saw.

"Siapa yang berbuat dosa di Madinah", dosa dalam sabda beliau itu mencakup dosa kecil juga, "...karena itu akan dibalas dengan balasan dosa besar karena kecerobohan dan sikap orang yang meremehkan berbuat dosa di Madinah";

dan Enam, di Madinah ada manusia terbaik, di sana dimakamkan orang-orang terbaik dari umat Islam (Khalil Mulla Khatir dan Muhammad bin Yusuf asy-Syami).


Hampir semua jamaah haji yang sehat, baik sebelum atau setelah haji, mendapatkan giliran berada di Madinah setidaknya selama delapan hari atau shalat arba’in (40 waktu).

Ada pesan-pesan penting dari mengapa jamaah haji "wajib" diziarahkan kepada Rasulullah Saw, Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, dan Utsman bin Affan dan para sahabat lainnya.

Kesempatan berkunjung di Madinah, di antaranya dapat difahami sebagai "napak tilas" perjalanan dakwah dan hijrah Rasulullah Saw.

Pertama, dalam melaksanakan rencana besar perlu disusun strategi mendasar dan kalkulasi hasil.

Kedua, dalam situasi dakwah tidak lagi kondusif karena masih kekurangan dukungan, maka diperlukan adanya mitra-kerja strtategis, dan ini dicontohkan melalui perjanjian Aqabah (Bai’at Aqabah 1 dan 2).

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 SD MI Halaman 56,57,58 Buku Senang Belajar Matematika:Bilangan Bulat

Ketiga, untuk dapat mengambil hati para pimpinan suku dan clan di Madinah, yang cukup banyak dan bervariasi, maka diperlukan pendekatan persuasif dengan tetap fokus pada tujuan utama. 

Keempat, melalui Piagam Madinah tersebut, setelah melalui negosiasi serius, dicapailah kesepakatan untuk bersama, dan Rasulullah Saw yang disepati menjadi pemimpin Madinah. 


Saudaraku, sebagaimana direkam dalam sejarah, kata Madinah adalah nama baru pengganti Yatsrib.

Jika Masjid Nabawi dibangun setelah Rosul Saw membangun Masjid Quba’, yang apabila seseorang hadir di Masjid Quba’ tersebut dalam keadaan suci, dan shalat sunnah dua rakaat, pahalanya sama dengan pahala umrah sunnah.

Itu artinya, Rasulullah Saw masih perlu menyiapkan fondasi untuk penjajagan awal keseriusan dan kesungguhan warga Anshar untuk menolong dan sekaligus mendukung dakwah dan perjuangan membawa ajaran Islam.

Alhamdulillah dengan strategi dan langkah tersebut, jalan relatif mulus mulai dirasakan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 3 Halaman 46, 47, 49: Sebutkan Ciri Makhluk Hidup Berdasarkan Gambar


Di sisi lain, tantangan serangan dari kaum Kuffar Mekah masih terus inten.

Setidaknya masih ada 11 peperangan yang langsung dipimpin oleh Rasulullah Saw, mulai:

Perang Badar Kubra, Perang Uhud, Perang Bani Musthaliq, Perang Dzatir Rizal, Perang Khandzaq (Parit), Perang Bani Quraidhah, Perang Khaibar, Perang Mu’tah, Perang Hunain, Perang Thaif, dan Perang Tabuk. 


Dalam Islam perang adalah soal bela diri, yang bersifat defensif, bukan ofensif.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu sekalian, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al-Baqarah: 190). 

Baca Juga: Resep Eclair Cake, Kue Enak Tanpa Oven dan Mixer


Terlalu sedikit ruang untuk membahas dan merefleksikan, bagaimana kegiatan jamaah haji dan umrah di Madinah yang hanya 8 hari, untuk bisa memahami perjalanan panjang sejarah Rasulullah Saw membangun masyarakat Madinah yang modern, berperadaban, masyarakat madani (civil society) dan menjadi model dalam konsep dan konstitusi sebuah negara.

Karena itu, idealnya, bagi seluruh jamaah haji yang berkesempatan berziarah dan sowan kepada Rasulullah Saw, berbahagia dan bersyukurlah.

Selain kebahagiaan dan keutamaan, refleksi yang sangat penting, adalah bagaimana kita dapat menjaga, melestarikan dan menumbuhkan nilai-nilai peradaban manusia yakni akhlaqul karimah.

Karena sesungguhnya itulah, yang menjadi misi utama beliau diutus oleh Rasulullah Saw.

"Innamaa bu’itstu li utammima makarima l-akhlaq."  Allah a’lam bi sh-shawab.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 Halaman 41, 42, 43, 44, 46: Arti Ungkapan Jalan Tengah dan Kepala Dingin

Demikian dijelaskan secara runtut oleh Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Guru Besar dan Direktur Pascasarjana UIN Walisongo Semarang, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah MES Pusat, Ketua DPS Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, Ketua II YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Semarang, serta Karom I Jamaah Haji Kloter 16 SOC, 1443 H 2022 M.***

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah