Ganjar Dengarkan Curhat Anggota Paskibraka Jateng, Pelatih: Ada yang Bingung Tak Bisa Cuci Baju

- 13 Agustus 2021, 21:17 WIB
Ganjar Dengarkan Curhat Anggota Paskibraka Jateng, Pelatih: Ada yang Bingung Tak Bisa Cuci Baju
Ganjar Dengarkan Curhat Anggota Paskibraka Jateng, Pelatih: Ada yang Bingung Tak Bisa Cuci Baju /

Portal Pekalongan - Jumat 13 Agustus 2021, Ganjar Pranowo mendapati kisah lucu dari salah satu curhatan anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Jateng.

Ganjar mendengarkan curhat anggota Paskibraka saat acara pengukuhan anggota Paskibraka Provinsi Jateng.

Awalnya ketika Ganjar mengajak ngobrol anggota Paskibraka, pelatih menyampaikan ada anak yang kebingungan saat awal karantina karena tidak bisa cuci baju.

Baca Juga: 6 Golongan Karyawan Ini Tidak Bisa Dapatkan BSU Subsidi Gaji

"Ada yang susah pak, nyuci baju saja tidak bisa," kata pelatih.

Ganjar pun penasaran dan tertarik akan kisah lucu itu, kemudian pelajar yang bernama Bisma Aryaguna dipanggil Ganjar usai acara pengukuhan.

Pelajar SMAN 3 Sragen itu pun maju ke depan saat dipanggil Ganjar.

"Ada tho, ayo sini kamu, wah ini ada anak mama jadi anggota Paskibraka," canda Ganjar.

Kepada Ganjar, Bisma menceritakan awal masuk karantina Paskibraka Jateng. Saat itu, semua harus disiplin dan mandiri, termasuk harus cuci baju sendiri.

Baca Juga: Inilah Ciri Orang yang Memiliki Jin Khodam Pendamping, Salah Satunya Miliki Kekuatan Batin

"Siap, saya tidak bisa cuci baju pak. Tidak pernah diajarkan. Sejak kecil sampai sekarang semuanya sudah ada yang mengurusi. Kalau di rumah tidak pernah cuci baju, tinggal masukkan ke mesin cuci. " jawab Bisma.

Namun karena tak ada mesin cuci di tempat karantina Paskibraka, Bisma cukup kerepotan. Untung teman sekamarnya mau mengajarkan padanya cara mencuci baju secara manual.

"Saya diajari teman saya, sekarang sudah bisa pak. Sekarang saya sudah biasa mandiri, bisa cuci baju sendiri," jawabnya.

"Hebat. Bisma punya adik tidak? Besok waktu pulang adiknya diajarin cara cuci baju ya," ucap Ganjar dijawab siap oleh Bisma dengan tegas.

Selain kisah Bisma, ada juga kisah Aulia Kartika Putri dari Boyolali. Kepada Ganjar, Aulia mengatakan pernah dihukum memakai kalung tulang ayam karena tidak disiplin membersihkan kamar.

"Rasanya malu pak, soalnya memperlihatkan keburukan saya di depan orang lain. Dari situ saya belajar bagaimana harus lebih disiplin lagi menjaga kebersihan dan lebih pintar memanajemen waktu dengan baik. Intinya siap menjadi pribadi yang lebih baik lagi," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa menjadi anggota Paskibraka bukan hanya soal mengibarkan bendera. Namun menjadi anggota Paskibraka juga menjadi ajang untuk melatih disiplin, kemandirian serta nilai-nilai kebangsaan.

Baca Juga: Begini Respon Sinden Ny Am Saat Bupati Budhi Sarwono Akan Membawanya ke Banyumas untuk Pengobatan

"Adik-adik semuanya ini adalah anak-anak hebat dan terpilih. Kalian telah melalui seleksi yang panjang dan tidak mudah. Saya ingatkan, ini bukan hanya untuk jadi petugas pengibar bendera, tapi ada nilai-nilai yang adik-adik dapat dalam proses ini," katanya.

Untuk itu, Ganjar mengatakan proses seleksi Paskibraka Jateng tahun ini agak berbeda. Dalam proses seleksi, Ganjar menggandeng Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) untuk menguatkan idologi mereka.

"Saat ini bangsa kita berada pada situasi yang tidak mudah. Yang dibutuhkan adalah persatuan agar tidak terpecah belah. 2045 nanti, saya yakin kalian adalah para pemimpin bangsa. Kalian harus mempersiapkan diri, karena tantangan ke depan luar biasa, baik tantangan idiologi, pornografi dan narkotika," pungkasnya.***

Editor: Oriza Shavira A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah