Pembangunan MAJT Magelang, Istajib: Harus Ada Perbedaan Nama dengan MAJT Semarang

- 1 Februari 2023, 12:49 WIB
Drs H Istajib AS
Drs H Istajib AS /Dok MAJT Semarang/

PORTAL PEKALONGAN - Ganjar Pranowo telah melakukan ground breaking pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang, Selasa 31 Januari 2023.

Ditargetkan pembangunan MAJT Magelang akan rampung pada akhir tahun ini. Masjid ini didesain tidak tidak hanya megah, juga mengambil unsur tradisional, selaras dengan pengembangan wisata superprioritas Borobudur.

Namun penamaan MAJT di Magelang dirasa akan membingungkan masyarakat, karena di Semarang sudah ada MAJT. Respons itu disampaikan oleh pengurus MAJT Semarang, Drs H Istajib AS.

Baca Juga: Rp27,183M untuk Bangun Pasar Induk MAJT-MAS, Gus Nuril Usul Kiai Darodji agar Nasihati Plt Walikota Semarang

Mantan Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah yang kini menjadi pengurus aktif MAJT itu menyarankan agar ada perbedaan nama antara MAJT di Semarang dan MAJT yang sedang dibangun di Kabupaten Magelang.

"Hal tersebut penting, agar tidak membingungkan masyarakat luas," kata Istajib, dilansir Portalpekalongan.com dalam keterangannya kepada media, Rabu 1 Februari 2023.

Istajib mengaku sudah mengirim masukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wagub Jawa tengah Taj Yasin melalui whatshapp, Rabu pagi, 1 Februari 2023.

“Pak Wagub yang sudah terlebih dulu membaca pesan saya melalui WA, mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan Gubernur Ganjar,” tegasnya.

Dalam suratnya, Istajib menegaskan, sebagai umat Islam dia menyambut baik gagasan Gubernur Jateng membangun masjid yang representatif di Magelang. Kepada kedua pimpinan Jawa Tengah tersebut Istajib usul agar nama masjidnya tidak MAJT, mengingat nama masjid MAJT sudah ada di Semarang yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Masjid tersebut dibangun oleh Pemprov Jateng di area tanah seluas 10 hektar berstatus Tanah Wakaf Banda Masjid Agung Semarang.

Baca Juga: Dua Sesepuh Yanbu’ul Qur’an Kudus Restui Pendirian Pesantren Tahfidz Al-Quran MAJT-Baznas

Sepengetahuan saya, lanjut Istajib penamaan masjid agung itu untuk masjid level kabupatan dan kota. Maka Isttajib usul agar yang sedang dibangun di Kabupaten Magelang dapat dinamakan Masjid Raya Baiturrahman 2 Magelang, mengingat saat ini sudah ada Masjid Raya Baiturrahman, di Kawasan Simpanglima, Semarang. Kenapa layak disebut masjid raya, kata Istajib, karena yang membangun Pemprov Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemkab Magelang, sehingga layak disebut masjid provinsi.

Bila misi membangun MAJT oleh Pemprov Jawa Tengah akan terus dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota, maka selanjutnya tinggal menamai Masjid Raya Baiturrahman 3, 4 dan seterusnya. Namun bila Gubernur lebih menyukai nama MAJT, maka tinggal mengurutkan MAJT 1 Semarang, MAJT 2 Magelang dan seterusnya.

”Saya kira dengan pola ini akan lebih tertib dan tidak membingungkan masyarakat. Apalagi reputasi MAJT di Semarang, kini sudah menginternasional, kerap mendapatkan kunjungan dari wisatawan nusantara hingga mancanegara, antara lain dari Eropa, Timur Tengah, Asia dan lainnya. Jangan sampai mereka salah sasaran karena nama sama,” tegas Istajib.

Diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah melakukan ground breaking pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang, Selasa 31 Januari 2023. Ditarget rampung pada akhir tahun, masjid ini tidak hanya megah, juga mengambil unsur tradisional, selaras dengan pengembangan wisata superprioritas Borobudur.

Baca Juga: PP MAJT Segera Berangkatkan 2 Imam Sholat ke Amsterdam Belanda

Ganjar mengatakan, pembangunan MAJT di Magelang sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Ia berharap, dengan adanya MAJT di Magelang, ikut menarik wisata religi yang bermuara pada peningkatan perekonomian warga.

“Sehingga, nanti ketika wisatawan datang ke sini, mau salat, ada masjid yang bagus, umat Budha bisa beribadah di Borobudur, yang Konghucu bisa ibadah di Kelenteng Muntilan. Sehingga orang akan guyub rukun di sini,” paparnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng Hanung Triyono mengatakan, MAJT Jateng berdiri pada lahan seluas lebih kurang 4,9 hektare. Untuk pembangunan masjid tersebut, dianggarkan sekitar Rp118 miliar.

Baca Juga: Relokasi Pasar MAJT, Harus Diselesaikan dengan Duduk Berdamai

Rencananya, pembangunan masjid tersebut akan dikerjakan selama 330 hari kalender. Jika tidak ada aral, pada November 2023 masjid ini bisa digunakan secara maksimal.***

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah