PORTAL PEKALONGAN - Saat haid di bulan Ramadhan, maka kaum wanita tidak diperkenankan untuk sholat, membaca Al-Quran bahkan puasa.
Hal ini menyebabkan banyak kaum wanita mengeluh bahwa mereka tidak bisa mendapatkan pahala sholat, puasa, atau amal-amal lain pada saat haid.
Hakikatnya, haid merupakan fitrah yang Allah SWT berikan kepada kaum wanita. Fitrah ini tentu pada dasarnya baik, bahkan ternyata haid dapat membuang darah-darah kotor yang ada dalam tubuh wanita.
Baca Juga: Benarkah Sholat Dhuha Bisa Memperlancar Rezeki? Ini Tata Caranya dari Ustadz Adi Hidayat
Dilansir portalpekalongan dari Kanal Youtube Ustadz Adi Hidayat, berikut penjelasan apakah wanita haid dapat pahala puasa Ramadhan?
Pada masa haid kaum wanita diminta untuk tidak melakukan ibadah. Namun hikmah yang paling menarik dan dahsyat dari masa haid yang dialami oleh wanita adalah pahala tetap mengalir kepada mereka secara sempurna selama masa haidnya.
Pahala yang dialirkan itu merupakan pahala dari ibadah-ibadah yang dikerjakan sebelumnya, yaitu selama masa suci kaum wanita.
Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Membatalkan dan Merusak Pahala Puasa, Ustadz Adi Hidayat: Awas, Hati-Hati!
"Dan yang paling menarik adalah, ini yang paling dahsyat, ketika perempuan sedang dalam keadaan haidnya, maka pahala-pahala yang dikerjakan dalam sucinya tetap diberikan kepadanya secara sempurna," kata Ustadz Adi Hidayat.
Wanita haid tetap mendapat pahala puasa. Orang yang tidak mampu beramal karena udzur, sementara ada keinginan besar darinya untuk beramal. Maka ia tetap mendapat pahala.
Mereka tidak beramal karena malas. Mereka tidak beramal karena udzur. Dan selama tidak ada udzur syar'i, maka seorang muslim dilarang untuk tidak puasa Ramadhan.
Udzur syar'i adalah kondisi berhalangan yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Keutamaan Sholat Tarawih
Di antara contoh udzur syar'i adalah sakit dan safar. Nah berkaitan dengan udzur syar'i, ada hikmah yang sangat besar. Contoh hikmah sakit (keutamaan orang sakit) berdasarkan hadits tentang orang sakit berikut ini.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR. Bukhari, no. 2996)
Baca Juga: Syeikh Ali Jaber : Lakukan Amalan Sedekah Subuh dengan Berdoa jika Ingin Sembuh dari Penyakit
Hadits tersebut juga menunjukkan betapa istimewanya keutamaan istiqomah dalam beribadah. Seseorang yang tidak puasa karena sakit bisa dapat pahala puasa. Begitu pula dengan pahala sholat.
Seseorang bisa saja tidak puasa karena udzur puasa namun bisa jadi ia dapat pahala puasa (yang ia rutinkan ketika tidak udzur): pahala puasa Rajab, pahala puasa Syawal, pahala puasa senin kamis, pahala puasa ayyamul bidh, dan ibadah lainnya.
Wallahu a'lam..
Namun ada juga yang tidak puasa Ramadhan karena nifas atau haid saat puasa Ramadhan tiba. Tentu tahu kan di antara larangan wanita haid dan wanita nifas yaitu tidak boleh puasa?
Baca Juga: Begini Bacaan Doa Ramadhan 30 Hari, Bisa Diamalkan agar Puasa Lebih Afdal
Lantas apakah wanita haid dapat pahala puasa Ramadhan?
Karena permasalahan itu, wanita diminta untuk tidak melakukan ibadah pada masa haidnya.
Namun hikmah yang paling menarik dan dahsyat dari masa haid yang dialami oleh wanita adalah pahala tetap mengalir ke mereka secara sempurna selama masa haidnya.
Pahala yang dialirkan itu merupakan pahala dari ibadah-ibadah yang dikerjakan sebelumnya, yaitu selama masa suci kaum wanita.
Ustadz Adi Hidayat memaparkan, Allah Swt akan menghitung semua amalan fardhu dan sunnah yang dikerjakannya itu, kemudian diberikan sama jumlahnya ketika wanita itu dalam kondisi haid.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat, keistiqomahan dalam beramal shaleh. aamiin. ***