Apakah Perempuan Boleh Itikaf di Masjid di 10 Hari Terakhir Ramadhan? Simak Tuntunan Berdasarkah Hadist Shohih

22 April 2022, 10:55 WIB
Wanita bisa Itikaf di Masjid Sesuai Tuntunan Hadist Shohih /canva

PORTAL PEKALONGAN - Ibadah Itikaf di 10 malam terakhir ramadhan sangat dianjurkan. namun, perempuan beritikaf di masjid masih jadi pertanyaan, boleh atau tidak.

Ada Hadist shohih yang menerangkan kebiasaan Rasulullah dalam Itikaf di masjid pada 10 hari terakhir ramadhan, termasuk di dalamnya perempuan apakah diizinkan atau tidak.

Simak di artikel berikut adalah tuntunan Itikaf bagi seorang muslim perempuan di 10 hari terakhir ramadhan sesuai Hadist Rasulullah.

Baca Juga: Tata Cara Lengkap Itikaf, Amalan Utama di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Tuntunan Itikaf bagi semua muslim adalah sama, termasuk bagi perempuan jika ingin Itikaf di masjid.

Rasulullah SAW pun dikisahkan tidak melarang Aisyah ra ketika meminta izin ingin ikut dengan beliau Itikaf. Hadist tersebut yang mendasari bahwa perempuan boleh beritikaf. 

Ada dua hadist dan firman Allah SWT yang mendasari bahwa perempuan boleh Itikaf di masjid, sebagai berikut;

Pertama, Hadist Aisyah ra berkata, "Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan hingga wafatnya. Kemudian istri-istri Beliau pun beritikaf setelah kepergian Beliau."

Baca Juga: Ramadhan Jazz Festival 22-23 April 2022 Mendatang di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat

Rasulullah SAW beritikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan tujuan mendapatkan Lailatul Qadar, menghilangkan kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabb-nya. Beliau banyak berdoa dan berzikir ketika itu.

Dan sepeninggal Rasulullah SAW pun, para istri lakukan Itikaf.

Kedua, Itikaf harus dilakukan di masjid sesuai firman Allah SAW dari surah Al Baqarah ayat 187.

"Janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istri kalian) sementara kalian sedang beritikaf di masjid.“

Itikaf boleh dilakukan di masjid mana saja sesuai firman Allah SWT di atas asalkan ditegakkan sholat 5 waktu dan terbuka untuk umum. Jika ada masjid tidak menegakkan sholat Jumat, tetap bisa dipakai itikaf.

Baca Juga: Simak Alasan Mengapa Sholat Rawatib Itu Penting untuk Kesempurnaan Ibadah, Perbanyaklah di Bulan Ramadhan

Dengan kata lain, para istri Rasulullah SAW pun lakukan itikaf di masjid, sesuai dengan yang tertera di ayat di atas, "kalian sedang beritikaf di masjid".

Yang terakhir, Hadist berikut yang berbunyi, Ibunda Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW biasa beritikaf pada bulan Ramadhan.

Apabila selesai sholat Subuh, beliau masuk ke tempat khusus Itikaf Beliau. Dia (yahya bun Sa’id) berkata, ‘kemudian Aisyah ra meminta izin untuk bisa beritikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkan.’”, demikian bunyi hadistnya.

Hadist ini menegaskan kalau Rasulullah SAW tidak melarang istrinya untuk Itikaf bersama beliau.

Namun, para wanita harus mengingat hal berikut sebagai syarat,

1. Meminta izin suami

2. Tidak menjadi fitnah bagi keberadaannya (godaan bagi laki-laki lain).

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Bagaimana Menjadi Orang Tua Bahagia, Simak Kajian Bersama Psikolog H. M. Jamaludin Ahmad

Oleh sebab itu, wanita yang Itikaf harus menutup aurat dengan sempurna dan tidak memakai wangi-wangian.

Diingatkan para wanita untuk lakukan hal ibadah berikut; memperbanyak sholat, membaca Alquran, berdoa, berzikir, bersholawat pada Rasulullah, dan ibadah lain.

Jauhi diri dari perkara yang membuat dia sibuk sehingga jauh ibadah dari Allah SWT baik dengan perkataan dan perbuatan.

Terlebih lagi dilarang para wanita yang Itikaf di masjid 10 hari terakhir berkata kotor, melakukan ghibah, atau lakukan dosa lain selama berada di masjid.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Keutamaan Puasa di Bulan Suci Ramadhan

Demikian perempuan bisa laksanakan Itikaf di 10 hari terakhir ramadhan sesuai tuntunan Hadist Rasulullah.***

Editor: Sumarsi

Sumber: YouTube Yufid TV

Tags

Terkini

Terpopuler