PORTAL PEKALONGAN - Penyakit maag adalah penyakit yang banyak diidap oleh masyarakat Indonesia.
Banyak yang mengatakan bahwa penyakit maag adalah penyakit yang disebabkan oleh terlambat makan.
Hal ini dibantah oleh dr. Zaidul Akbar dalam ceramahnya.
“Penyakit maag itu bukan karena telat makan. Sebab persepsi itu sering banget di masyarakat. Telat makan, maag. Telat makan, maag,” kata dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: Cara Alami Agar Awet Muda ala dr. Zaidul Akbar, Ketahui Info Lengkapnya!
Beliau menambahkan, ketika puasa Ramadan, setiap hari kita mengalami telat makan, tetapi kita tetap sehat.
Hal ini karena hati kita sudah mengalami ketenangan.
“Salah satu obat terbaik untuk mengatasi maag adalah dengan air nabeez atau air rendaman kurma,” ujar Zaidul Akbar.
Beliau menyebutkan, penyebab sakit maag yang utama adalah karena faktor stres.
Alasan mengapa ketika puasa kebanyakan manusia tidak mengalami sakit maag adalah hatinya sudah merasa tenang dan kembali kepada Allah, jadi tidak mengalami stres.
“Selain air kurma tadi, bisa mulai rutinkan minum air jeruk nipis yang dikasih madu,” beliau menambahkan.
Baca Juga: Cara Turunkan Berat Badan dalam 1 Minggu, dr. Zaidul Akbar Berikan Tipsnya!
Meskipun air jeruk nipis rasanya asam, jangan berpikir ini buruk untuk lambung.
Rasa jeruk nipis memang asam, tetapi sifatnya tidak asam.
“Jeruk nipis itu alkali. Ia mengandung kalsium, magnesium, segala macam (kandungan),” kata Zaidul Akbar.
Selain itu, untuk mengobati sakit maag, perbanyak juga minum rimpang-rimpangan seperti jahe.
Atau bisa juga dengan membuat sup yang dicampurkan dengan banyak kayu manis.
“Ada dokter yang mengatakan, madu itu karbohidrat kompleks, tidak direkomendasikan untuk orang dengan sakit maag. Wallahu a’lam, tanya sama dokternya. Kalau saya merekomendasikan madu sesuai dengan firman Allah dan Rasul-Nya,” ucap dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: 3 Cara Alami Menyembuhkan Sakit Kepala ala Dokter Zaidul Akbar
Terlepas dari kontroversi madu tidak disarankan untuk penyakit maag, dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk mengonsumsi madu karena sesuai dengan firman Allah.
“Terserah, mau ikut penelitian sana atau ikut firman Allah?” pungkasnya.*