Jika Mukjizat Menjadi Andalan Rasul, Gus Baha : Ini Resikonya!

16 Desember 2022, 17:46 WIB
Gus Baha: Amalkan Dzikir Ini, Malaikat Akan Kewalahan Mencatat Pahalamu! /Tangkap layar Youtube Kumparan Dakwah/

 

Portal Pekalongan – Islam merupakan agama yang yang dimulai dengan adanya mukjizat dari Allah Swt. yang diberikan kepada orang – orang pilihan untuk meyakinkan kepada orang lain bahwa Allah itu ada.

Mukjizat adalah sesuatu hal yang atau kejadian dan kejadian yang menyalahi kebiasaan dan kehadirannya tidak bisa ditentang.

Orang – orang yang mendapatkan mukjizat adalah orang yang benar – benar diangkat menjadi kekasih Allah Swt.  seperti para Rasul yang diutus untuk menyebarkan agama Islam.

Baca Juga: Gus Baha : Mukjizat Itu Penting, tapi Tak Sepenting Hal Ini

Tujuan dan manfaat diberikannya mukjizat kepada Nabi dan Rasul adalah untuk menguatkan seruan dan pendakwaan mereka membawa agama Allah SWT.

Diperuntukkan kepada umat mereka masing-masing, terutama orang yang belum atau tidak percaya terhadap kenabian dan kerasulan mereka.

Selain itu, adanya mukjizat adalah untuk menebalkan kepercayaan dan meneguhkan keyakinan orang-orang yang telah percaya. Sedemikian hebat keberadaan mukjizat untuk hidup beragama.

Melansir dari kanal youtube Santri Gayeng, Gus Baha menjelaskan tentang kepentingan mukjizat yang diberikan kepada Rasull namun, selain mukjizat ada yang lebih penting.

Baca Juga: Habib Ja’far : Tiga Hal Mencari Keberkahan Orang Tua

“Mujizat itu penting tetapi tidak sepenting logika atau akal yang menyangkut absolutisme kebenaran hakiki yang disebut dengan kalimat toyibah,” kata Gus Baha.

Mukjizat itu penting, namun itu tidak menjadi andalan para Rasul, sebab itu mengandung resiko yang sangat tiinggi.

Adapaun resiko yang akan dihadapi adalah pertama, mukjizat hanya disaksikan oleh orang yang hadir pada saat itu.

Resiko yang kedua adalah mukjizat punya satu sisi sesuatu yang dianggap spektakuler  itu bisa dianggap sihir oleh orang – orang tidak percaya.

Baca Juga: Gus Baha : Jangan Jadikan Lapar dan Kenyangmu Untuk Tidak Beribadah

Resiko yang ketiga adalah dengan terus berjalannya waktu, maka berita adanya mukjizat bisa dikatakan berita hoax yang tidak bisa dibuktikan.

Keimanan itu adalah sesuatu yang absolut  dan tidak membutuhkan legimitasi mukjizat. Untuk itu kalimah toyibah atau yang disebut kalimat abadi itu lebih penting daripada mukjizat.

Semoga keimanan selalu melekat dihati kita sampai akhir khayat kelak. Semoga bermanfaat.***

 

  

 

 

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube Santri Gayeng

Tags

Terkini

Terpopuler